visitaaponce.com

BRI Terus Edukasi UMKM untuk Tidak Terjebak pada Rentenir

BRI Terus Edukasi UMKM untuk Tidak Terjebak pada Rentenir
Ilustrasi(MI/Andhika Prasetyo)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berupaya mengedukasi masyarakat, terutama para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), untuk tidak terjerat ke dalam jebakan rentenir atau pinjaman online ilegal.

Kepala BRI Cabang Pasar Minggu Wahib Gunadi mengakui hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang terpaksa meminjam modal dari pihak-pihak tersebut. Padahal, bunga yang dikenakan sangat tinggi sehingga sangat merugikan.

“Memang kenyataannya masih ada. Sudah berkurang tapi di lapangan para nasabah masih ada saja yang mengambil cara itu,” ujar Wahib saat ditemui di Panen Hadiah Simpedes di Usman Harun Sport Center, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5).

Mereka menganggap meminjam dana dari rentenir atau pinjaman online lebih mudah dan cepat karena hanya membutuhkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat. Namun, mereka kerap mengesampingkan risiko yang mereka hadapi di kemudian hari.

“Bunganya kan gede banget. Kita di BRI Cuma 6% per tahun. Mereka bisa 6% per hari,” ucap Wahib.

Oleh karena itu, BRI terus memberikan edukasi kepada pelaku UMKM bahwa meminjam dana ke perseroan juga tidak kalah cepat dan mudah. Mereka hanya perlu KTP, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Jika belum memiliki NIB, syarat tersebut bisa digantikan dengan izin usaha dari kelurahan setempat. Kemudian, yang tidak kalah penting, bunga pinjamannya juga rendah

“Setelah itu, kita akan survei ushanya. Kalau memang layak, bisa langsung cair hari itu juga,” tuturnya.

Penjelasan Wahib pun dibenarkan Edi Soid, seorang pedagang siomay yang sudah beberapa kali meminjam modal ke BRI. Menurutnya, proses pengajuan sangat mudah dan pencarian dananya pun sangat cepat.

“Gampang banget, yang penting punya usaha, sama punya NIB. Kalau tidak salah, waktu itu dua hari sudah cair. Hari ini mengajukan, besoknya cair,” tandas Edi.

Begitu pula halnya dengan Ishak Yahya, penjual kerak telor asal Warung Buncit, Jakarta Selatan.

Ishak mengaku belum lama bermitra dengan perseroan. Baru sejak Ramadan tahun ini, tepatnya. Saat itu, ia mengaku butuh modal kerja untuk mengikuti bazar di Masjid Raya Pondok Indah.

“Waktu itu saya tanya-tanya teman di komunitas. Saya akhirnya diarahkan ke BRI,” ucap Ishak.

Setelah memperoleh informasi yang cukup dan menyiapkan semua dokumen yang diperlukan, Ishak langsung mengajukan pinjaman sebesar Rp20 juta. Ia pun mengaku kaget karena pengajuannya diterima dan dananya cair hanya dalam dua hari.

“Gampang ternyata. Syaratnya hanya Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kemudian, jaminan BPKB sepeda motor. Tidak berat juga jaminannya,” Ishak menambahkan. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat