visitaaponce.com

Target Pembangunan Tidak Tercapai, Pemerintah Godok RUU RPJP

Target Pembangunan Tidak Tercapai, Pemerintah Godok RUU RPJP
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.(Antara)

MENTERI Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa, mengatakan program pembangunan nasional saat ini belum mencapai target. Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).

Suharso mengatakan tidak tercapainya target-target dalam program pembangunan nasional, disebabkan daerah tidak sinkron dengan pusat. Ia mengatakan daerah seharusnya menjadikan sasaran pembangunan nasional menjadi rujukan. RUU RPJP dibuat dengan harapan agar rencana pembangunan nasional bisa diturunkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Tidak serta-merta yang disalahkan langsung presiden. Yang nggak enaknya dikasih ke presiden. Nggak bisa. Ini adalah visi-misi negara ada, diterjemahkan dalam perencanaan yang teknokratik dan akademis dalam dokumen politik dan itu jadi pegangan semua siapapun nanti. Calon presiden, wakil presiden bupati, gubernur wali kota akan pegang itu RPJP," papar Suharso di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (6/6).

Baca juga: Upaya Pengentasan Kemiskinan Harus Terintegrasi dan Konsisten

Suharso menambahkan, kepala daerah mungkin punya janji politik dalam kampanyenya. Tetapi seharusnya, terang Suharso, itu diturunkan dalam rencana kerja pemda.

"Ini diturunkan dalam rencana kerja pemerintah tahunan dan rencana kerja pemda tahunan," imbuhnya.

Program Sasaran

Suharso mencontohkan soal target penurunan stunting atau tengkes, salah satu program prioritas pemerintah yang belum tercapai. Pemda, ujarnya, seharusnya turut memikirkan penanganan stunting di daerah masing-masing agar target bisa tercapai.

Baca juga: Bappenas Dorong Pengintegrasian Karbon Biru dalam Kebijakan Perubahan Iklim

"Sasaran-sasaran ini salah satu contoh tidak sinkronnya rencana pembangunan ke depan. Kita tidak bisa mengulangi itu. Kita harus bareng dalam hal target yang harus dicapai untuk nasional," imbuhnya.

Selain stunting, Suharso menyebut program vaksinasi dasar lengkap yang juga capaiannya tidak tercapai di daerah-daerah. Padahal, menurutnya untuk program vaksinasi covid-19, daerah bisa melakukan gotong-royong dengan pemerintah pusat.

"Imunisasi dasar lengkap untuk 5 jenis vaksinasi anak umur 1,2 tahun BCG, polionya dan seterusnya. Itu harus benar-benar ada. Kenapa pada waktu kita vaksinasi untuk pandemi bisa gotong- royong," paparnya.

Imunisasi dasar lengkap, imbuhnya, penting diberikan secara merata. Vaksinasi, terang Suharso, dapat menurunkan risiko anak-anak balita mengelami penyakit infeksi yang berdampak pada stunting. Ia juga menyinggung jalan-jalan nasional yang rusak. Pemerintah, tegasnya, sudah memperbaiki ruas jalan nasional. Sedangkan pemda bertanggung jawab memperbaiki jalan provinsi dan kabupaten/kota.

"Jalan nasional diratakan dibaguskan jalan-jalan kabupaten/kota dan provinsi yang menyertainya ya tugasnya mereka (pemda), ketika mereka tidak mampu dalam pendanaan kami lahir dalam Inpres (Instruksi Presiden) mengenai jalan," paparnya.

"Jadi yang saya kasih contoh sasaran kita khawatirkan tidak tercapai jangan dianggap itu sasaran yang ditentukan pak Jokowi. Ya enggak," ucapnya.

Anggaran kerap kali menjadi alasan hambatan bagi pemerintah daerah untuk menjalankan program pembangunan. Suharso menampik hal itu. Menurutnya pemda bisa berkreativitas untuk menambah pendapatan asli daerah misalnya menarik investasi.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat