visitaaponce.com

BEI Kedatangan Dua Emiten Baru, MAXI dan KLAS

BEI Kedatangan Dua Emiten Baru, MAXI dan KLAS
Ilustrasi(Antara)

Awal pekan ini, tepatnya pada Senin (12/6), sebanyak dua emiten baru melantai di Bursa Efek Indonesia. Dua perusahaan itu ialah PT Maxindo Karya Anugerah (MAXI) dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta (KLAS).

MAXI merupakan perseroan yang bergerak dibidang industri makanan ringan (kerupuk, keripik, peyek dan sebagainya). mereka yang menggunakan bahan dasar 100% umbi-umbian lokal dan hasil produksinya di ekspor ke mancanegara seperti Amerika Serikat, Eropa, Australia, Jepang dan beberapa negara lainnya.

Direktur Utama Maxindo Karya Anugerah Sarkoro Handajani mengungkapkan langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk menambah modal kerja.

"Sehingga kami dapat meningkatkan kapasitas produksi dan juga menambah diversifikasi produk," ujar Sarkoro, Senin (12/6).

Baca juga: BEI: Laporan Keuangan Waskita Karya Per 31 Maret 2023 Merugi

Dia optimistis dengan prospek bisnis yang dijalankan saat ini. MAXI mempunyai pangsa pasar yang luas di mancanegara, apalagi saat ini industri sektor makanan ringan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.

Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 1.000.000.000 (satu milyar) lembar saham diharga Rp100 (seratus rupiah) per lembar saham.

Baca juga: Normalisasi Batasan Auto Rejection Bawah Tahap I, Menjadi 15%

MAXI didirikan pada 1977 yang kala itu masih berupa skala industri rumah tangga, berlokasi di Bogor, Jawa Barat.

Dengan komitmen yang kuat untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan dipercaya oleh para konsumennya, perseroan menyertifikasi seluruh produknya melalui lembaga sertifikasi seperti BRCGS (yang merupakan standard keamanan pangan tertinggi di dunia), GMO, ISO 9001, Gluten Free, Halal, Kosher sampai sertifikasi Rainforest Alliance.

“Saat ini, kami adalah satu-satunya di dunia yang memiliki sertifikasi Rainforest Alliance untuk tanaman singkong,” ucap Sarkoro.

Kemudian, emiten kedua yang resmi IPO adalah KLAS yang merupakan perusahaan jasa angkutan laut. IPO saham KLAS digelar pada 6-8 Juni 2023 dengan harga penawaran Rp146 per saham.

Dalam IPO ini, KLAS melepas sebanyak 540.000.000 saham baru atau mewakili 24,94% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga Perseroan berhasil memperoleh dana Rp78,84 miliar.

Direktur Utama PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Kurnyatjan Sakti Efendie mengatakan melalui dana hasil IPO, pihaknya akan memperkuat kinerja ke depan. Dengan sekitar 70,74% dana digunakan untuk pembelian empat set kapal tunda tugboat dan tongkang barge.

“Pertimbangan Perseroan memakai dana hasil Penawaran Umum untuk pembelian kapal dan tongkang karena dengan armada yang ada saat ini, tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang ada,” kata Kurnyatjan, Senin (12/6).

Selanjutnya sekitar 14,65% dana yang diperoleh akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak, yaitu KCL yang bergerak di bidang penggalian kuarsa/pasir kuarsa. Pertimbangan Perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di KCL adalah guna mendukung KCL dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Sekitar 2,66% dari dana IPO untuk melakukan renovasi jetty dan infrastruktur, dan sekitar 11,99% untuk pembelian mesin cuci pasir dan pemurnian. Sisa hasil dana IPO atau sekitar 14,61% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum.

“Pada prinsipnya kami turut optimis bahwa Indonesia akan mampu menjadi negara Poros Maritim Dunia sebagaimana ditargetkan pemerintah saat ini,” tutup Kurnyatjan. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat