visitaaponce.com

Pengamat BI Diharapkan Menahan Suku Bunga Sepanjang Semester II-2023

Pengamat: BI Diharapkan Menahan Suku Bunga Sepanjang Semester II-2023
Kantor Bank Indonesia(MI/Susanto )

EKONOM Bank Mandiri Faisal Rachman masih mengharapkan Bank Indonesia (BI) untuk menahan BI 7-day reverse repo rate (BI7DRRR) di 5,75% di sepanjang semester II-2023. Dari sudut pandang domestik, tingkat inflasi Indonesia turun ke level terendah dalam 12 bulan sebesar 4,00% yoy pada Mei 2023.

"Ini adalah pertama kalinya sejak Mei 2022 tingkat inflasi berada di atas kisaran target Bank Indonesia sebesar 2 – 4%, setelah sebelas bulan berada di atas kisaran target tersebut," kata Faisal, Kamis (22/6).

Faisal mengatakan masih memperkirakan inflasi akan terus mereda dan bergerak dalam kisaran target ke depan. El Nino dan cuaca ekstrim masih menjadi dua tantangan yang perlu diantisipasi dampaknya terhadap inflasi pangan.

Baca juga: Pelemahan Rupiah tidak Lebih Buruk Dibandingkan Akhir Tahun 2022

Sementara itu pasar obligasi dan saham Indonesia terus mencatat arus masuk bersih tahun-ke-tanggal. Meski menyempit, neraca perdagangan Indonesia tetap surplus. Faktor-faktor tersebut turut mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.

"Kami mengamati Bank Indonesia akan berhati-hati dalam menanggapi pandangan terbaru The Fed. Pengaruh transmisi suku bunga AS/ Fed Fund Rate terhadap Indonesia akan semakin nyata melalui yield obligasi pemerintah," kata Faisal.

Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen Demi Kendalikan Inflasi

Jika imbal hasil obligasi negara IDR (SBN) tenor 10 tahun terus menurun dan mendekati angka 6%, menurut pandangan Bank Mandiri, Bank Indonesia tidak perlu menaikkan BI Rate.

Selain itu, jika tingkat inflasi tetap terkelola dengan baik dalam kisaran target pada semester II-2023, ruang untuk peningkatan suku bunga akan terbatas.

Di sisi eksternal, sebagian besar bank sentral utama, yaitu Fed, European Central Bank, dan Bank of England, terus mempertahankan lintasan pengetatan kebijakan moneter yang sedang berlangsung sepanjang tahun 2023.

"Secara keseluruhan, kami mempertahankan ekspektasi bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan BI-7DRRR sebesar 5,75% hingga sisa tahun 2023. Namun demikian, penting bagi mereka untuk tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi global yang masih diwarnai dengan ketidakpastian yang signifikan," kata Faisal. (Try/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat