BRI Bagikan Tips untuk Menghindari Aksi Penipuan Siber
![BRI Bagikan Tips untuk Menghindari Aksi Penipuan Siber](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/a11431d2c30e85d82c968f3732e08f5c.jpg)
Pesatnya perkembangan teknologi digital tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat. Di sisi lain, itu juga membawa ancaman bagi siapa saja yang tidak berhati-hati.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini begitu marak kasus penipuan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Para penipu menjalankan aksi mereka dengan modus menyematkan aplikasi di pesan elektronik. Jika aplikasi itu dibuka, pelaku akan bisa mengakses berbagai perangkat termasuk password mobile banking korban. Akhirnya, uang korban akan dikuras habis.
Pengganti Sementara Kepala BRI Cabang Bekasi Kota Hendra Satya Utama pun membagikan tips kepada masyarakat, terutama para nasabah BRI, supaya tidak menjadi korban dari aksi kejahatan siber tersebut. Setidaknya, ada dua hal yang harus diperhatikan dengan saksama.
Baca juga: Inovasi Jadi Kunci Sukses Murtini Kembangkan Produk Kedelai
Pertama, masyarakat harus berhati-hati dengan identitas mereka. Semua data pribadi wajib disimpan serapat-rapatnya sehingga tidak diketahui orang lain.
“Identitas jangan sampai disebar. Itu harus jadi privasi, mulai dari Kartu Tanda Penduduk, informasi perbankan, password, semua harus jadi privasi. Jangan sekalipun diberikan ke orang lain,” ujar Hendra di kantornya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (24/6).
Baca juga: BRI Terus Edukasi UMKM untuk Tidak Terjebak pada Rentenir
Kedua, nasabah diminta berhati-hati dalam menggunakan telepon seluler pintar. Mereka harus waspada jika ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal dan meminta membuka situs atau aplikasi.
“Jangan sembarangan membuka atau mengunduh aplikasi. Jangan sembarangan membuka link. Intinya harus hati-hati terhadap SMS atau pesan yang mencurigkan,” sambungnya.
Menurutnya, masyarakat lebih baik mengabaikan pesan masuk yang berisi permintaan untuk membuka gambar, aplikasi atau situs.
“Ini agar nasabah aman. Kalau tidak yakin, jangan dibuka. Namun, kalau yakin, tetap harus dipastikan lagi kebenarannya. Pastikan kebenaran siapa orang yang mengirim pesan itu,” tandas Hendra. (Z-11)
Terkini Lainnya
Perkembangan Digital Tuntut Sistem Keamanan Siber yang Lebih Baik
361 Juta Serangan Siber Masuk ke Indonesia Per Oktober 2023
Indonesia Rentan Terhadap Serangan Siber
Didukung BSSN, PT MTM Luncurkan Tim Tanggap Insiden Siber
Cisco: Cuma Sepertiga Perusahaan di Indonesia yang Siap Hadapi Ancaman Siber
Kebijakan Perlindungan Data Pribadi Komprehensif Dibutuhkan di Indonesia
Jokowi: Serangan Siber ke Pusat Data Nasional Juga Terjadi di Negara Lain
Kronologi Serangan Ransomware ke PDNS, Mulai dari Tebusan USD8 Juta hingga Kunci Dekripsi Gratis
Pengamat Siber: Tak Tertutup Kemungkinan Ada Ordal atas Peretasan PDN
Tips untu Pelaku Bisnis Agar Terhindar dari Serangan Ransomware
Pemerintah Siapkan Langkah Cepat Pulihkan Data PDNS yang Terserang Ransomware
5 Langkah untuk Mencegah Serangan Ransomware
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap