visitaaponce.com

BRI Bagikan Tips untuk Menghindari Aksi Penipuan Siber

BRI Bagikan Tips untuk Menghindari Aksi Penipuan Siber
Ilustrasi(MI)

Pesatnya perkembangan teknologi digital tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat. Di sisi lain, itu juga membawa ancaman bagi siapa saja yang tidak berhati-hati.

Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini begitu marak kasus penipuan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Para penipu menjalankan aksi mereka dengan modus menyematkan aplikasi di pesan elektronik. Jika aplikasi itu dibuka, pelaku akan bisa mengakses berbagai perangkat termasuk password mobile banking korban. Akhirnya, uang korban akan dikuras habis.

Pengganti Sementara Kepala BRI Cabang Bekasi Kota Hendra Satya Utama pun membagikan tips kepada masyarakat, terutama para nasabah BRI, supaya tidak menjadi korban dari aksi kejahatan siber tersebut. Setidaknya, ada dua hal yang harus diperhatikan dengan saksama.

Baca juga: Inovasi Jadi Kunci Sukses Murtini Kembangkan Produk Kedelai

Pertama, masyarakat harus berhati-hati dengan identitas mereka. Semua data pribadi wajib disimpan serapat-rapatnya sehingga tidak diketahui orang lain.

“Identitas jangan sampai disebar. Itu harus jadi privasi, mulai dari Kartu Tanda Penduduk, informasi perbankan, password, semua harus jadi privasi. Jangan sekalipun diberikan ke orang lain,” ujar Hendra di kantornya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (24/6).

Baca juga: BRI Terus Edukasi UMKM untuk Tidak Terjebak pada Rentenir

Kedua, nasabah diminta berhati-hati dalam menggunakan telepon seluler pintar. Mereka harus waspada jika ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal dan meminta membuka situs atau aplikasi.

“Jangan sembarangan membuka atau mengunduh aplikasi. Jangan sembarangan membuka link. Intinya harus hati-hati terhadap SMS atau pesan yang mencurigkan,” sambungnya.

Menurutnya, masyarakat lebih baik mengabaikan pesan masuk yang berisi permintaan untuk membuka gambar, aplikasi atau situs.

“Ini agar nasabah aman. Kalau tidak yakin, jangan dibuka. Namun, kalau yakin, tetap harus dipastikan lagi kebenarannya. Pastikan kebenaran siapa orang yang mengirim pesan itu,” tandas Hendra. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat