Pertamina Segera Teken Kesepakatan 35 Saham Blok Masela dari Shell
![Pertamina Segera Teken Kesepakatan 35% Saham Blok Masela dari Shell](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/b2102f9d311189f16d4e52e09030c8b1.jpeg)
PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat akan menyepakati perjanjian jual beli 35% saham proyek kilang gas alam cair (LNG) Abadi Blok Masela, Maluku, dari tangan perusahaan minyak dan gas (migas) yang berbasis di Amerika Serikat, Shell Upstream Overseas Ltd.
Konsorsium Pertamina akan mengakuisisi hak partisipasi atau participating interest (PI) 35% saham Blok Masela, setelah Shell dikabarkan setuju melepas harga jual saham di bawah US$1 miliar atau tidak mencapai Rp15 triliun (kurs Rp15.161).
"Tidak lama lagi kita akan umumkan kesepakatan ini. Lagi dicarikan tanggal yang tepat untuk penandatanganan kesepakatan tersebut," ungkap Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (9/7).
Baca juga : ESDM: Juni, Pertamina Bakal Rampungkan Akuisisi Blok Masela
Ia menjelaskan pengumuman kesepakatan alihkelola Blok Masela akan dilakukan di Jakarta dengan dihadiri langsung perwakilan Shell dan Inpex Masela Ltd sebagai pemegang hak partisipasi terbesar dengan 65%.
Sebelumnya dikabarkan Shell mengajukan tawaran sebesar US$1,2-1,4 miliar untuk melepas saham 35% di Blok Masela. Pemerintah Indonesia pun keberatan dengan penawaran tersebut sehingga negosiasi antara Pertamina dan Shell sempat berjalan alot.
Baca juga : Lapangan MAC Penghasil Gas di Selat Madura Siap Beroperasi
Saat dikonfirmasi soal kepastian besaran kesepakatan pelepasan harga saham Shell, Fadjar enggan berkomentar lebih dalam. "Nanti pas sudah resmi penandatanganan agreement itu bisa dilihat jumlahnya," ucapnya.
Di kesempatan terpisah, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memastikan harga untuk ambil alih hak partisipasi 35% Blok Masela di bawah penawaran Shell.
"Iya di bawah (US$1 miliar), sudah tidak ada dispute, sudah deal (harganya)," ungkapnya di Jakarta, Jumat (7/7).
Dwi menjelaskan saat proses negosiasi, pemerintah mendorong Shell agar tidak berlarut-larut membiarkan proyek LNG senilai US$19,8 miliar atau setara Rp300 triliun itu mangkrak, setelah di 2020 Shell cabut dari pengembangan proyek LNG tersebut.
Pengembangan Blok Masela yang berada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang secara geografis berbatasan dengan Timor Leste dan Australia dianggap penting untuk segera dieksekusi sebagai upaya menjaga ketahanan energi nasional.
Blok tersebut ditargetkan menghasilkan gas sebesar 1.600 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (million ton per annum/mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd.
"Kita ingatkan Anda (Shell) kan punya bisnis di sana sini juga. Negara pun berkepentingan menjaga keamanan energi melalui proyek itu. Kita harapkan Shell bisa mempercepat proyek ini dengan segera deal," pungkasnya.
Pertamina akan menggarap proyek Blok Masela dengan perusahaan migas asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad (Petronas). Dwi menerangkan pembagian proporsi 35% saham Blok Masela ialah 20% akan dimiliki Pertamina dan sisanya 15% dikelola Petronas.
Pertamina disebut tengah menyusun perjanjian jual beli saham atau sales and purchase agreement (SPA) tersebut.
"Ini tergantung Pertamina dan Petronas. Kalau di awal itu 20% Pertamina, 15% Petronas. Sekarang masih disusun SPA," ucapnya.
Saat dimintai konfirmasi, Corporate Communications Shell Indonesia Edit Wahyuningtyas tidak memberikan keterangan detail soal pengumuman kesepakatan pelepasan saham Blok Masela ke Pertamina.
"Mohon maaf kami tidak dapat memberikan komentar mengenai aktivitas portfolio yang sedang berjalan," singkatnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Perlu Sinergi Bangun Iklim Investasi Hulu Migas yang Menarik
SKK Migas Jaring Pembeli LNG Masela, Potensi Gas Melimpah
Pengamat: Akuisisi Blok Migas Potensial, Bukti Kemampuan Anak Bangsa
Pertamina dan Petronas Resmi Gantikan Shell di Blok Masela
Beroperasi di 2029, Blok Masela Gunakan Skema Offshore dan Onshore
Pengamat: PHE Miliki Pengalaman untuk Kelola Blok Masela
Shell Eco-marathon, Balap Mobil Hemat Energi di Sirkuit Mandalika
Shell ExpertConnect 2024 Meningkatkan Produktivitas Industri dengan Pelumas Gemuk
Kualitas Pelumas Berpengaruh Langsung pada Masa Pakai Mesin
Shell Bangun Pabrik Gemuk Berkapasitas 12 Juta Liter
Shell Flagship Pertama Hadirkan layanan One-Stop Destination bagi Pelanggan
Di Enlit Asia 2023, Shell Hadirkan Pelumas untuk Produktivitas Industri tenaga Listrik
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap