Tren Ekonomi 2023 Ini Pandangan Komisaris Utama BNI
![Tren Ekonomi 2023: Ini Pandangan Komisaris Utama BNI](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/d8bf4bb1af0c67d5991695524dcb2424.jpg)
PASCA-pandemi Covid-19, arah tren pertumbuhan ekonomi global dan domestik menjadi perhatian yang sangat besar karena terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahun ini.
Kendati demikian, perekonomian Indonesia terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif, terutama setelah status pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai endemi yang memberikan optimisme bagi banyak pelaku ekonomi di Indonesia.
Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI Agus D.W. Martowardojo menjelaskan, momentum pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut hingga akhir 2022, dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2022 mencapai 5,01%, yang mengakibatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,31% sepanjang 2022.
Baca juga: Ini 5 Dampak Situasi Global yang Mesti Diwaspadai Pebisnis
Pemulihan ekonomi ini terus berlanjut pada kuartal I-2023, dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor mencapai 5%.
"Sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik, kami pun terus mendorong BNI untuk dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pencapaian kinerjanya hingga akhir tahun 2023," tandas Agus.
Tetap Perlu Waspada dengan Situasi Global
Meskipun situasi sudah berangsur membaik di periode pasca-pandemi, menurut Agus, hal yang perlu diwaspadai adalah dampak dari situasi global lainnya.
Baca juga: HUT Ke-77, BNI Jadi Salah Satu Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Hal-hal seperti kenaikan suku bunga The Fed, guncangan perbankan di Amerika Serikat, kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung, tekanan pada sektor properti di Tiongkok, serta kebijakan-kebijakan moneter sejumlah negara dalam upaya menghadapi inflasi dan stagflasi memiliki pengaruh terhadap tren pertumbuhan ekonomi ke depan.
Baca juga: BNI Dukung Pemerintah Tingkatkan Jumlah Wirausaha Lewat Graduasi KUR Prakerja
Agus menegaskan, kondisi tersebut perlu diwaspadai bagi para pelaku bisnis di Indonesia pada umumnya, serta dampaknya pada portofolio perbankan, termasuk BNI, pada khususnya.
Terlebih, beberapa negara masih mengalami perlambatan ekonomi di sepanjang tahun 2022, dan proyeksi tahun 2023 yang masih uncertain.
"Maka dari itu, peran aktif dari segenap pemangku kepentingan di industri perbankan diperlukan dalam menghadapi dampak yang volatil dari perekonomian global," katanya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Komut Holding Perkebunan Nusantara Apresiasi Keberhasilan PTPN IV
Hasil RUPSLB, Semen Baturaja Angkat Komisaris dan Direksi Baru
Bidik Rp300 Miliar, AIMS Siap Lakukan Rights Issue Awal Tahun 2024
Wakapolri Diyakini Mampu Bawa Kemajuan Industri Pertahanan Dalam Negeri
DPR Desak Pertamina Klarifikasi Berita Terkait Gaji Komisaris Utamanya
Komisaris Independen BSI Arief Rosadi Hasan Raih Gelar Doktor dari FKM UI
Pelebaran Defisit Imbas Gencarnya Belanja sejak Awal Tahun
Realisasi TJSL Jasindo Kuartal II Lampaui Rp1 Miliar
Komisi VI DPR: Pemberian PMN bukan untuk Bayar Hutang Kredit Macet
Kredit Macet LPEI Disebabkan tidak Berjalannya Prinsip Tata Kelola yang Baik
Kredit Macet di LPEI, Pengamat: Prioritaskan BUMN Satu Pintu
Pemerintah dan DPR Setujui Pemberian PMN ke Sejumlah Lembaga dan BUMN
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap