visitaaponce.com

Usulan Subsidi Kereta Cepat Tidak Tepat

Usulan Subsidi Kereta Cepat Tidak Tepat
Rangkaian kereta penumpang atau electric multiple unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)(MI / Insi Nantika Jelita)

DIRKETUR riset dari Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal menilai pemberian diskon tarif kereta cepat Jakarta-Bandung melalui subsidi tidak tepat. Pasalnya, target penumpang dari angkutan tersebut ialah kalangan menengah ke atas.

"Jelas subsidi tidak tepat diberikan untuk kereta cepat. Karena pangsa pasarnya adalah bukan kalangan bawah, ini sebetulnya untuk kalangan menengah atas. Jadi tidak cocok untuk dapat subsidi," kata dia saat dihubungi, Minggu (13/8).

Dia menilai pemberian subsidi hanya diperkenankan pada barang atau jasa yang menyangkut hajat hidup orang banyak, utamanya masyarakat berpendapatan rendah. Ketimbang mengalokasikan dana untuk mensubsidi tarif kereta cepat, dana negara sebaiknya digunakan untuk menambah subsidi seperti listrik, BBM, atau gas LPG 3 kilogram.

Baca juga : Usulan Tarif Kereta Cepat Bakal Bunuh KA Parahyangan

"Jangan kemudian subsidi untuk BBM malah dikurangi subsidi kereta cepat malah diberikan. Ini kan tidak pada tempatnya," tuturnya.

Baca juga : KCIC Usulkan Tarif Diskon Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kereta cepat yang kadung rampung juga semestinya tak mematikan mobilitas Kereta Api Argo Parahyangan. Bila itu dibiarkan, kata Faisal, justru masyarakat yang akan kesusahan dan menjadi korban dari proyek kereta cepat.

Apalagi kereta cepat tersebut tak langsung menghubungkan Jakarta dan Bandung seperti halnya KA Parahyangan. Itu berbeda dengan KA Parahyangan yang selama ini digunakan masyarakat dan merasakan langsung keterhubungan antara Jakarta dan Bandung.

"Kalau kereta para Kereta Api Parahyangan malah dimatikan, di kesampingkan, ini malah menyusahkan. Jadi artinya orang didorong untuk pakai kereta cepat yang tidak convenient karena tidak menghubungkan dua pusat kota yang dilayani," pungkas Faisal. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat