visitaaponce.com

UOB Indonesia Dukung Pemberdayaan Perempuan di Indonesia

UOB Indonesia Dukung Pemberdayaan Perempuan di Indonesia
Acara literasi UOB(MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan)

UOB berkomitmen menjadi katalisator yang mendorong perempuan dalam mengakses produk dan layanan keuangan yang tepat guna, dengan tujuan membantu mereka membangun masa depan yang aman dan sejahtera.

Salah satu upaya nyata dari komitmen ini adalah melalui penyelenggaraan acara literasi berjudul Building Inclusive Economies, yang berlangsung di Jakarta, Selasa (15/8). 

Acara ini bertujuan mendiskusikan peran signifikan yang dimainkan perempuan di Indonesia, tidak hanya dalam lingkup rumah tangga, tetapi juga dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Baca juga: Dukung Industri Tenaga Surya, UOB Indonesia Luncurkan U-Solar 2.0

UOB Indonesia secara tegas berpendapat, dengan memberdayakan perempuan sesuai dengan potensi yang mereka miliki, akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia secara keseluruhan. UOB menyadari banyak perempuan memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola dana keluarga serta berinvestasi dengan bijak.

Namun, ada sejumlah tantangan yang masih dihadapi oleh perempuan saat ini. Di antaranya adalah tingkat literasi keuangan yang masih rendah, akses terbatas terhadap teknologi digital dan pengetahuan terkait, serta kesulitan dalam mengakses layanan keuangan yang memadai.

Oleh karena itu, UOB Indonesia memiliki harapan besar untuk berkolaborasi dengan pemerintah, regulator, nasabah, dan masyarakat secara luas, guna bersama-sama mendukung pemberdayaan perempuan sebagai pilar penting dalam masyarakat yang kuat dan berdaya. 

Baca juga: Prudential dan UOB Kolaborasi Bidik Perluasan Pasar Produk PAYDI

Melalui acara literasi seperti ini, UOB berupaya memberikan pemahaman yang diperlukan bagi perempuan dalam meningkatkan literasi keuangan mereka, serta memberikan panduan untuk membuat keputusan finansial yang lebih baik di masa depan.

Dalam konteks acara literasi tersebut, dihadirkan narasumber seperti Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), yaitu Aviliani, serta Plt. Kepala Grup Komunikasi Publik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu Sekar Putih Djarot. Keduanya memberikan pandangan dan wawasan tentang peran perempuan dalam pengambilan keputusan keuangan keluarga.

Sekar menjelaskan perempuan memiliki peran penting dalam keluarga, terutama dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan terkait aspek finansial. Ia juga menekankan bahwa perempuan cenderung lebih baik dalam mengelola finansial dibandingkan dengan laki-laki.

"Perempuan yang baru mulai berinvestasi biasanya akan memilih instrumen reksadana. Adapun reksadana yang dipilih beragam mulai dari pendapatan tetap, campuran, sampai saham," ujar Sekar.

Aviliani menambahkan, sebelum terlibat dalam investasi, perempuan sebaiknya memahami profil risiko yang mungkin dihadapi. Ia juga menyarankan agar perempuan memiliki dana darurat sebelum memulai investasi. 

Selain itu, Aviliani juga menegaskan pentingnya memiliki tujuan dan perencanaan finansial yang jelas sebelum memulai investasi.

"Ketika mulai berinvestasi, baiknya menyisihkan uang di awal dan bukan sisa dari uang kebutuhan. Dalam memulai investasi perempuan juga harus memiliki tujuan dan perhitungan yang jelas, misalnya dalam lima tahun ke depan, kebutuhan apa saja yang akan muncul," jelas Aviliani.

Kepala Bidang Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret menyatakan perempuan cenderung tertarik pada investasi dengan jangka pendek dan pendapatan tetap. 

Beberapa contoh investasi yang diminati perempuan termasuk obligasi ritel, sukuk tabungan, sukuk ritel, dan saving bond ritel (SBR). 

Meskipun demikian, ia juga mengamati tren perlahan di mana perempuan mulai tertarik pada investasi jangka panjang seperti reksadana saham.

Melalui acara ini dan komitmen yang kuat, UOB Indonesia berharap dapat membantu perempuan Indonesia untuk mengatasi tantangan keuangan yang mereka hadapi, meningkatkan literasi keuangan, dan akhirnya menjadi bagian yang lebih kuat dalam pembangunan ekonomi negara.

"Walaupun secara bertahap, nasabah perempuan mulai memasuki investasi yang jangka panjang seperti reksadana saham," jelas Vera. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat