Budayawan Kecam Eksploitasi Perempuan Badui di Medsos
![Budayawan Kecam Eksploitasi Perempuan Badui di Medsos](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/7cbbf4d9f9193bed186c67c86eb7cd07.jpg)
BUDAYAWAN Banten Uday Suhada mengecam eksploitasi perempuan Suku Badui yang kini marak dilakukan oleh para konten kreator ke media sosial (medsos).
“Kita sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah pihak konten kreator atau influencer medsos atau apa pun namanya, yang makin ke sini semakin mengeksploitasi perempuan muda Badui,” kata Uday dalam keterangan tertulis di Rangkasbitung, Lebak, sebagaimana dilansir dari Antara..
Maraknya eksploitasi perempuan muda Badui ke medsos yang dilakukan para konten kreator sehingga Lembaga Adat menggelar rapat, Sabtu (29/6).
Baca juga : Beautysity, Pameran Produk Kecantikan dan Wellness Terkurasi
Dalam rapat tersebut, dirinya diundang untuk membahas permasalahan konten kreator itu.
Namun demikian, pihaknya memberikan pandangan ada beberapa hal yang menyebabkan hal terjadi itu.
- Pertama kemajuan teknologi yang mengubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku generasi muda Badui.
- Kedua, adanya sejumlah konten kreator yang mengeksploitasi kecantikan perempuan muda Badui
- Ketiga, sikap lembaga adat sendiri yang belum menerapkan hukum adat bagi para pelakunya. Baik terhadap warga Badui sendiri maupun terhadap pihak luar yang eksploitatif tersebut.
“Jadi, atas dasar hasil musyawarah para tokoh adat Badui Dalam dan Badui Luar itu, mengultimatum siapapun dan dimanapun para konten kreator, stop membuat konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Badui dan men-take down content atau menghapus konten yang sudah ditayangkan,” kata Uday.
Baca juga : Natural Honey Botanical, Keindahan Alami dalam Perawatan Kulit Indonesia
Menurutnya, ke depannya Lembaga Adat dapat menyempurnakan Peraturan Desa (Perdes) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kanekes, yang mengatur kunjungan masyarakat luar ke Badui.
Karena itu, stop eksploitasi perempuan Badui dan Lembaga Adat dapat memberikan tindakan tegas terhadap para pelanggar.
“Jangan jadikan mereka sebagai objek, jadikan mereka subyek, teladan, tuntunan bukan tontonan. Sebab Badui adalah sebuah peradaban yang harus kita jaga bersama,” katanya menjelaskan. (Ant/Z-7)
Terkini Lainnya
Kemnaker Ajak Stakeholders Ketenagakerjaan Samakan Pemahaman Implementasi UU KIA
Beautysity, Pameran Produk Kecantikan dan Wellness Terkurasi
9 Cara Meningkatkan Kesuburan Perempuan agar Cepat Hamil
Pemilu 2024 Kemunduran Luar Biasa bagi Keterwakilan Perempuan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Postingan Foto Siluet Merah Viral, Media Sosial Dinilai Efektif Pengaruhi Pemilih
Sempat Viral di Medsos, 2 Jambret yang Beraksi di CFD Jakarta Ditangkap Polisi
Donald Trump Rayakan Keputusan Imunitas Presiden
Perpres Perlindungan Anak di Ranah Daring dalam Proses Sinkronisasi
20 Ucapan Selamat Hari Bhayangkara Ke-78 2024
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap