visitaaponce.com

Antisipasi Lonjakan Harga, Bulog Bakal Percepat Pengadaan Beras

Antisipasi Lonjakan Harga, Bulog Bakal Percepat Pengadaan Beras
Bulog memastikan bakal mempercepat pengadaan beras(MI/Lilik Darmawan )

PERUSAHAAN Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) memastikan bakal mempercepat pengadaan beras untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal itu akan dilakukan perusahaan melalui impor.

"Bulog akan melakukan percepatan pengadaan luar negeri (impor beras). Sesuai dengan penugasan (impor) 2 juta ton," terang Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto kepada Media Indonesia, Jumat (1/9).

Upaya percepatan pengadaan beras itu berkaitan dengan ancaman kenaikan harga komoditas tersebut. Langkah impor diperlukan untuk mendukung upaya stabilisasi harga beras di pasar dan pada akhirnya berdampak pada pengendalian inflasi.

Baca juga : Bapanas: Bulog Sudah Serap 1,3 Juta Ton Beras Sepanjang Tahun Ini

Hingga saat ini diketahui perusahaan telah berhasil mengamankan 1,6 juta ton beras impor sejak awal 2023. Dus, masih ada ruang bagi Bulog untuk melakukan impor hingga 400 ribu ton beras.

Itu merupakan penugasan yang diberikan oleh Badan Pangan Nasional terhadap Bulog melalui surat bernomor B2/TU.03.03/K/3/2023 bertanggal 24 Maret 2023. Pengadaan beras yang dilakukan Bulog ditujukan agar harga beras dapat tetap stabil.

Dengan stok beras impor yang ada saat ini, kata Suyamto, Bulog akan mempercepat upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau umum dikenal sebagai operasi pasar. Itu bakal dilakukan sembari perusahaan memenuhi penugasan impor beras sebesar 400 ribu ton.

Baca juga : Stok Bahan Pangan Nasional Aman Hingga Akhir 2023

Upaya tersebut juga akan dilakukan berbarengan dengan mempercepat penyaluran bantuan pangan berupa beras yang diwacanakan pemerintah. "Percepatan penyaluran bantuan pangan. Rencana semula adalah Oktober, namun dimajukan menjadi September dengan program yang sama (seperti yang diwacanakan)," pungkas Suyamto.

Bantuan sosial berupa beras itu bakal diberikan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing KPM bakal menerima bantuan beras sebanyak 30 kilogram (kg) yang diberikan bertahap selama tiga bulan.

Dengan asumsi angka penerima manfaat dan banyaknya beras yang disalurkan, maka beras yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut berkisar 640 ribu ton. (Mir/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat