Masyarakat Indonesia Disebut Suka Mobil Listrik di Bawah Rp300 Jutaan
![Masyarakat Indonesia Disebut Suka Mobil Listrik di Bawah Rp300 Jutaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/7992b0248e1a2394315661c752f6ff0c.jpg)
SEKRETARIS Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menjelaskan pangsa pasar mobil listrik yang paling diminati masyarakat Indonesia ialah di bawah harga Rp300 juta.
Ia menyebut peminat mobil listrik dengan harga di atas Rp300juta-Rp500 juta masih minim. Misalnya saja, pembeli mobil listrik Tesla dan BYD tercatat Gaikindo tidak mencapai 1.000 orang. Sementara, data lain menyebutkan penjualan mobil listrik compact Wuling Air ev yang dipatok di bawah Rp300 juta laku sebanyak 1.654 unit sepanjang semester I 2023.
"Kebanyakan yang membeli kendaraan mobil listrik di Indonesia itu yang harganya terjangkau di bawah Rp300 juta. Kalau itu harganya di atas Rp300 juta, volumenya sangat kecil," ujar Kukuh dalam Forum Diskusi Denpasar 12: Tantangan dan Peluang Adopsi Kendaraan Listrik, secara daring, Rabu (6/9).
Baca juga: Transportasi Listrik jadi Andalan Kepala Negara dan Delegasi ASEAN
Dalam data Gaikindo tercatat penjualan mobil listrik jenis non internal combustion engine (ICE) sepanjang Januari-Juli 2023 mencapai 556.439 unit. Lalu mobil dengan
teknologi hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) laku terjual sebanyak 23.004 unit. Untuk penjualan mobil listrik jenis plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) masih minim dengan hanya 38 unit dan pembeli battery electric vehicle (BEV) sebesar 6.920 unit.
Baca juga: DPR Apresiasi Bahlil Tarik Investasi Baterai Kendaraan Listrik Rp630 Triliun
Kukuh menjelaskan rata-rata pembeli mobil listrik di Tanah Air sudah memiliki kendaraan konvensional. Sehingga, pemakaian kendaraan listrik dianggap sebagai pilihan alternatif.
"Para pembeli kendaraan listrik ini bukan first time. Mereka adalah konsumen yang mempunyai dua atau tiga kendaraan bermotor," sebutnya.
Kukuh menambahkan secara umum Indonesia masih kalah bersaing dengan negara tetangga yakni Thailand dalam komponen industri otomotif. Mulai dari rantai pasokan tier 1, 2, dan 3. Misalnya, di tier 1 dalam memproduksi ban, cakram rem dan piston, Indonesia memiliki 550 perusahaan dengan 220 ribu pekerja di 2019. Berbeda dengan Thailand yang memiliki 700 perusahaan dengan 250 ribu pekerja.
"Ini adalah tantangan utama kita, bahwa Indonesia kelebihan yakni bahan mentah tapi masih kalah dengan Thailand. Dari sisi mobil konvensional saja sudah kalah, apalagi dengan kendaraan listrik," terang Kukuh.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier menyampaikan total ada 10,5 juta mobil listrik terjual di seluruh dunia sepanjang tahun lalu. Naik signifikan dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 6,7 juta unit atau tumbuh 13% secara year on year (yoy). Eropa, Tiongkok dan Amerika mendominasi pasar kendaraan listrik dunia.
"Tiongkok sendiri kendaraan listrik terjual 6,1 juta di 2022, naik 82% dari tahun sebelumnya dengan 3,3 juta unit. Di Eropa juga naik 15% menjadi 2,68 juta unit. Amerika juga naik menjadi 1 juta unit," jelas Taufiek.
Ia mengatakan dunia tengah bergerak ke arah industri kendaraan listrik. Di Indonesia, jumlah kendaraan listrik yang mendapatkan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT) sebesar 81.525 unit, yang didominasi sepeda motor listrik dengan 62.815 unit.
"Ini terus bergerak jumlahnya karena ada instrumen subsidi pembelian kendaraan listrik, pembangunan infrastruktur kendaraan listrik juga kita dorong," ucapnya.
Untuk jumlah pabrikan motor listrik di Indonesia sebanyak 48 perusahaan dengan kapasitas produksi 1,42 juta unit per tahun. Total investasi mencapai Rp818 miliar. Sedangkan, untuk jumlah pabrikan mobil listrik baru ada tiga perusahaan dengan kapasitas produksi mencapai 29 ribu unit per tahun dan nilai investasi mencapai Rp2,1 triliun. (Ins/Z-7)
Terkini Lainnya
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
Citroën Ë-C3 All Electric, City Car Rasa SUV
Citroën Indonesia Serahkan Unit Ë-C3 All Electric kepada Konsumen di Kota Semarang
Nissan akan Pamerkan Nissan Serena E-Power di GIIAS 2024
1.470 SPKLU Disiagakan PLN untuk Layani Kendaraan Listrik Selama Liburan Idul Adha
Menhub: Tamu VIP HUT RI di IKN Harus Pakai Kendaraan Listrik
Aturan Antidumping Tekstil Dinilai Tak Selesaikan Masalah Impor Ilegal
Pemerintah dan Dunia Usaha Kolaborasi Tingkatkan Mutu SDM Industri
Kemenperin Tegaskan Tak Ada Gangguan Suplai Bahan Baku
Pemerintah Dinilai Pasif Jaga Rupiah
Kemenperin Dorong Pengembangan Industri Alat Kesehatan
Indonesia Jalin Perjanjian Kerja Sama Industri di Hannover Messe 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap