visitaaponce.com

Masyarakat Indonesia Disebut Suka Mobil Listrik di Bawah Rp300 Jutaan

Masyarakat Indonesia Disebut Suka Mobil Listrik di Bawah Rp300 Jutaan
Ilustrasi: kendaraan listrik untuk delegasi KTT Ke-43 ASEAN(Antara/Zabur Karuru )

SEKRETARIS Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menjelaskan pangsa pasar mobil listrik yang paling diminati masyarakat Indonesia ialah di bawah harga Rp300 juta.

Ia menyebut peminat mobil listrik dengan harga di atas Rp300juta-Rp500 juta masih minim. Misalnya saja, pembeli mobil listrik Tesla dan BYD tercatat Gaikindo tidak mencapai 1.000 orang. Sementara, data lain menyebutkan penjualan mobil listrik compact Wuling Air ev yang dipatok di bawah Rp300 juta laku sebanyak 1.654 unit sepanjang semester I 2023.

"Kebanyakan yang membeli kendaraan mobil listrik di Indonesia itu yang harganya terjangkau di bawah Rp300 juta. Kalau itu harganya di atas Rp300 juta, volumenya sangat kecil," ujar Kukuh dalam Forum Diskusi Denpasar 12: Tantangan dan Peluang Adopsi Kendaraan Listrik, secara daring, Rabu (6/9).

Baca juga: Transportasi Listrik jadi Andalan Kepala Negara dan Delegasi ASEAN

Dalam data Gaikindo tercatat penjualan mobil listrik jenis non internal combustion engine (ICE) sepanjang Januari-Juli 2023 mencapai 556.439 unit. Lalu mobil dengan

teknologi hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) laku terjual sebanyak 23.004 unit. Untuk penjualan mobil listrik jenis plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) masih minim dengan hanya 38 unit dan pembeli battery electric vehicle (BEV) sebesar 6.920 unit.

Baca juga: DPR Apresiasi Bahlil Tarik Investasi Baterai Kendaraan Listrik Rp630 Triliun

Kukuh menjelaskan rata-rata pembeli mobil listrik di Tanah Air sudah memiliki kendaraan konvensional. Sehingga, pemakaian kendaraan listrik dianggap sebagai pilihan alternatif.

"Para pembeli kendaraan listrik ini bukan first time. Mereka adalah konsumen yang mempunyai dua atau tiga kendaraan bermotor," sebutnya.

Kukuh menambahkan secara umum Indonesia masih kalah bersaing dengan negara tetangga yakni Thailand dalam komponen industri otomotif. Mulai dari rantai pasokan tier 1, 2, dan 3. Misalnya, di tier 1 dalam memproduksi ban, cakram rem dan piston, Indonesia memiliki 550 perusahaan dengan 220 ribu pekerja di 2019. Berbeda dengan Thailand yang memiliki 700 perusahaan dengan 250 ribu pekerja.

"Ini adalah tantangan utama kita, bahwa Indonesia kelebihan yakni bahan mentah tapi masih kalah dengan Thailand. Dari sisi mobil konvensional saja sudah kalah, apalagi dengan kendaraan listrik," terang Kukuh.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier menyampaikan total ada 10,5 juta mobil listrik terjual di seluruh dunia sepanjang tahun lalu. Naik signifikan dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 6,7 juta unit atau tumbuh 13% secara year on year (yoy). Eropa, Tiongkok dan Amerika mendominasi pasar kendaraan listrik dunia.

"Tiongkok sendiri kendaraan listrik terjual 6,1 juta di 2022, naik 82% dari tahun sebelumnya dengan 3,3 juta unit. Di Eropa juga naik 15% menjadi 2,68 juta unit. Amerika juga naik menjadi 1 juta unit," jelas Taufiek.

Ia mengatakan dunia tengah bergerak ke arah industri kendaraan listrik. Di Indonesia, jumlah kendaraan listrik yang mendapatkan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT) sebesar 81.525 unit, yang didominasi sepeda motor listrik dengan 62.815 unit.

"Ini terus bergerak jumlahnya karena ada instrumen subsidi pembelian kendaraan listrik, pembangunan infrastruktur kendaraan listrik juga kita dorong," ucapnya.

Untuk jumlah pabrikan motor listrik di Indonesia sebanyak 48 perusahaan dengan kapasitas produksi 1,42 juta unit per tahun. Total investasi mencapai Rp818 miliar. Sedangkan, untuk jumlah pabrikan mobil listrik baru ada tiga perusahaan dengan kapasitas produksi mencapai 29 ribu unit per tahun dan nilai investasi mencapai Rp2,1 triliun. (Ins/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat