SKK Migas Targetkan Investasi Hulu Migas US186,7 miliar
![SKK Migas Targetkan Investasi Hulu Migas US$186,7 miliar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/af8201a6e39d893bb1b08d3bf32828f6.jpg)
SKK Migas menargetkan investasi sebesar US$186,7 miliar untuk mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas bumi sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di 2030.
"Daya tarik investasi di sektor hulu migas di Indonesia sebenarnya sudah membaik, namun masih ada hal-hal yang harus terus diperbaiki"
kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu
SKK Migas mencatat saat ini, sektor hulu migas terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional guna memenuhi kebutuhan domestik yang semakin meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional.
Di 2050, volume konsumsi minyak diperkirakan naik 139 %, sementara volume konsumsi gas diprediksi naik 298 %. Dukungan investasi
diperlukan agar kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan migas bisa dilakukan secara masif. Iklim investasi di sektor hulu migas terus diperbaiki melalui pemberian insentif dan perubahan kebijakan fiskal.
SKK Migas menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki iklim investasi hulu migas mulai menunjukkan dampak positif. Sejak 2021, investasi di hulu migas terus mengalami kenaikan. Pada 2022, investasi di hulu migas mencapai US$12,3 miliar atau naik 13 % dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut tercatat 5 % lebih tinggi dibanding pertumbuhan investasi global.
Sementara di 2023 ini, investasi hulu migas ditargetkan mencapai US$15,5 miliar atau naik 26 % dibanding tahun lalu. Target tersebut
lebih tinggi dibanding pertumbuhan investasi global (6,5 %) maupun rencana jangka panjang (long term plan/LTP). Adapun, SKK Migas
yang sebelumnya mematok target sebesar US$13 miliar .
Selain itu, SKK Migas terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional, khususnya gas bumi. Gas bumi memainkan peranan penting sebagai sumber energi primer selama masa transisi menuju penggunaan energi bersih melalui pencapaian target <em>net zero emission</em> (NZE) 2060. Gas bumi juga dibutuhkan sebagai bahan baku untuk industri seperti industri baja, keramik, pupuk, petrokimia, dan industri lainnya.
Di sisi lain, SKK Migas juga menyatakan bahwa upaya pencapaian target produksi gas sebesar 12 BSCFD juga membutuhkan dukungan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. Ketersediaan infrastruktur yang mampu menjangkau seluruh wilayah memungkinkan gas alam yang diproduksikan oleh lapangan-lapangan migas di Indonesia bisa terserap secara optimal untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Terlebih, SKK Migas juga mengungkapkan beberapa proyek strategis nasional dijadwalkan sudah mulai berproduksi sebelum 2030, yakni Tangguh Train 3, Indonesia Deepwater Development (IDD), dan Abadi Masela. Dari ketiga proyek tersebut, total investasi mencapai US$38,58 miliar dengan penambahan produksi minyak sebesar 65.000 barel per hari dan gas sebesar 3.644 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Saat ini, alokasi gas untuk domestik sudah mencapai 65 % dari total produksi gas, sesuai dengan kebutuhan pengguna gas domestik. Seiring dengan peningkatan produksi gas di masa yang akan datang, tentu diharapkan ada pertumbuhan kapasitas industri pengguna gas sehingga gas dapat dimanfaatkan untuk dalam negeri mendukung pembangunan," ucap Dwi.
Selain itu, investasi pada proyek-proyek pengembangan gas alam perlu ditingkatkan untuk menjamin ketersediaan suplai gas bagi pasar domestik.
"Daya tarik investasi di sektor hulu migas di Indonesia sebenarnya sudah membaik, namun masih ada hal-hal yang harus terus diperbaiki," kata dia.
Kendati demikian, di tengah tren kenaikan investasi hulu migas, Dwi mengungkapkan masih ada tantangan yang muncul, salah satunya adanya tuntutan untuk mengintegrasikan kegiatan usaha hulu migas dengan penerapan teknologi carbon capture storage/carbon capture, utilization and storage(CCS/CCUS).
"Masing-masing perusahaan migas juga mendapat target untuk mencapai net zero emission," tandas Dwi. (Ant/E-1)
Terkini Lainnya
Reethau Group Teken PJBG dengan KKKS (Pertamina EP) dalam Forum Gas Bumi untuk Dukung Kemandirian Energi Nasional
Pentingnya Keterlibatan Masyarakat dalam Produksi Migas
Konversi Kapal Tanker Jadi FSPO di Batam Rampung 80%
SKK Migas Kejar Kenaikan Investasi Hulu hingga 17%
Pupuk Kujang akan Bangun Pabrik Baru
SKK Migas Dorong Peningkatan TKDN di Hulu Migas
Pertamina Ungkap Soal Perbaikan Fiscal Term dalam RDP dengan DPR
Peserta Pre Event IOG SCM Lampaui Target
PHE Catat Pertumbuhan Produksi 8 Persen dalam 10 Tahun Terakhir
Dorong Pertumbuhan Industri Hulu Migas, SKK Migas Gelar SCM Summit 2024
Pertamina EP Zona 7 Berencana Bor 19 Sumur Minyak Tahun Ini
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap