visitaaponce.com

Uni Eropa akan Selidiki Subsidi Mobil Listrik Tiongkok

Uni Eropa akan Selidiki Subsidi Mobil Listrik Tiongkok
Ursula von der Leyen.(AFP/Frederick Florin.)

BRUSSELS akan menyelidiki subsidi negara Tiongkok untuk mobil listrik. Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (13/9/2023) berjanji untuk membela industri Eropa terhadap harga yang terlalu rendah.

"Pasar global kini dibanjiri mobil listrik Tiongkok yang lebih murah. Harganya tetap rendah karena subsidi negara yang sangat besar," kata von der Leyen saat berpidato di Parlemen Eropa di Strasbourg.

Hal ini dapat menyebabkan Uni Eropa mengenakan bea masuk terhadap mobil-mobil yang diyakini dijual secara tidak adil dengan harga lebih rendah, sehingga melemahkan pesaing-pesaing Eropa. "Eropa terbuka untuk persaingan tetapi tidak untuk persaingan menuju titik terbawah," kata presiden Komisi Eropa itu.

Baca juga: Produksi Mobil Listrik, BMW akan Investasi Pabrik Mini Inggris

Prancis dilaporkan mendorong von der Leyen untuk melakukan penyelidikan. Namun ada kekhawatiran yang berkembang di Eropa mengenai seberapa besar benua ini bergantung pada produk Tiongkok.

Kepala pasar internal Komisi Eropa Thierry Breton pekan lalu memperingatkan tentang tren yang muncul bahwa Eropa menurunkan impor kendaraan listrik atau panel surya. Tiongkok, menurut beberapa ahli, bisa menyalip Jepang untuk menjadi produsen mobil terbesar di dunia tahun ini.

Baca juga: Startup Pengiriman Bahan Makanan AS Instacart IPO Akhir September

Prancis sangat khawatir Eropa akan tertinggal jika tidak bersikap lebih asertif ketika dihadapkan pada tindakan Tiongkok yang lebih proteksionis. Paris telah mengumumkan langkah-langkah yang akan memberikan subsidi untuk mobil listrik baru berdasarkan keluaran emisi pabrikan. Hal ini akan lebih sulit bagi mobil Tiongkok karena produksinya sering kali bergantung pada listrik bertenaga batu bara.

Von der Leyen meminta UE untuk menentukan pendekatannya sendiri terhadap Beijing, meskipun beberapa negara besar di Eropa ingin berhati-hati untuk menghindari pemutusan hubungan bisnis. Terlepas dari komentarnya yang keras, von der Leyen mengatakan penting bagi Eropa untuk menjaga komunikasi dan dialog dengan Tiongkok.

"Karena ada juga topik-topik yang bisa dan harus kita kerjakan. Mengurangi risiko, bukan memisahkan diri, ini akan menjadi pendekatan saya dengan para pemimpin Tiongkok pada KTT UE-Tiongkok akhir tahun ini," tambahnya.

Komisaris perdagangan UE Valdis Dombrovskis akan berangkat ke Tiongkok minggu depan, katanya dalam postingan di media sosial. Ini, "Untuk terlibat dalam perdagangan dan peluang/tantangan ekonomi." (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat