visitaaponce.com

ACE-CASE-ETP Jalin Kemitraan Dorong Kemajuan ASEAN Power Grid

ACE-CASE-ETP Jalin Kemitraan Dorong Kemajuan ASEAN Power Grid
Penandatanganan MoU ACE-CASE-ETP(Dok. ACE)

ASEAN Centre for Energy (ACE), Southeast Asia Energy Transition Partnership (ETP), dan Clean, Affordable and Secure Energy for Southeast Asia (CASE) mendatangani nota kesepahaman (MoU) pada perhelatan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-41 dan ASEAN Energy Business Forum (AEBF).

Kolaborasi itu dirancang untuk memberikan kerangka kerja yang kuat untuk upaya bersama dan mempercepat integrasi perdagangan listrik lintas batas yang mulus melalui ASEAN Power Grid (APG).

Berdasarkan perjanjian tersebut, ACE-CASE-ETP akan secara kolektif bekerja menuju implementasi ASEAN Power Grid Advancement Program (APG-AP). 

Baca juga : ASEAN Butuh Duit Rp56.729 Triliun untuk Beralih ke Energi Terbarukan di 2050

MoU itu menjadi langkah signifikan menuju realisasi temuan-temuan ASEAN Interconnection Master Plan (AIMS) III Study tentang integrasi yang lebih tinggi dari sumber-sumber energi terbarukan di kawasan ASEAN melalui ASEAN Power Grid, sebagai bagian dari ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Tahap II: 2021-2025.''

“Kemitraan baru kami dengan ETP dan CASE sangat penting untuk mendukung ASEAN dalam mewujudkan ASEAN Power Grid guna memperluas perdagangan listrik multilateral regional. Kemitraan ini mencerminkan komitmen bersama kami terhadap tujuan bersama, yaitu mempercepat integrasi sektor ketenagalistrikan ASEAN dan memajukan transisi energi saat ini dan di tahun-tahun mendatang,” kata Nuki Agya Utama, Direktur Eksekutif ASEAN Centre for Energy (ACE).

Senior Programme Manager untuk Southeast Asia Energy Transition Partnership, United Nations Office for Project Services (UNOPS) John Cotton mengatakan perjanjian itu berfokus pada memajukan APG menuju sistem terintegrasi yang memungkinkan perdagangan listrik multilateral untuk memenuhi peningkatan permintaan energi dan target energi terbarukan ASEAN.

Baca juga : Indonesia Dorong Kolaborasi Negara ASEAN untuk Terapkan Digitalisasi Inklusif

"Sebagaimana didefinisikan dalam ambisi politik para pemimpin energi di kawasan ini," ujar Cotton.

Sascha Oppowa, Project Director untuk CASE, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Sascha Oppowa mengaku senang dapat berkontribusi dalam mempercepat upaya di ASEAN menuju kerja sama sistem ketenagalistrikan lintas batas dan integrasi energi terbarukan yang lebih besar. 

"Bersama dengan mitra kami di APG-AP serta pemangku kepentingan yang berpikiran sama, kami berharap dapat mendukung ACE dalam upaya ambisius ini," ujarnya.

Baca juga : Jepang Rangkul ASEAN, Lawan Tiongkok

Mengarahkan dampak program ASEAN Power Grid terhadap integrasi energi, Program APG Advancement mengimplikasikan sebuah proses terkoordinasi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang efektif sejalan dengan rencana-rencana yang muncul, sebuah peta jalan nyata yang mendorong kemajuan APG dari konsepsi hingga realisasi, serta analisis komprehensif yang mencakup bidang ekonomi, langkah teknis, lingkungan hidup, dan tata kelola. 

Sebagai langkah pertama yang penting, proyek perintis Multilateral Power Trade akan mengumpulkan pengalaman dan memimpin jalan menuju keberhasilan penyampaian visi APG.

Kemitraan dinamis ini berupaya untuk memperkuat pengaruh program ASEAN Power Grid terhadap integrasi sektor ketenagalistrikan, yang didukung oleh tekad kolektif, komunikasi yang transparan, dan kolaborasi yang efektif. (Z-5) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat