Kontraksi Ekonomi Zona Euro tidak terlalu Parah pada September
![Kontraksi Ekonomi Zona Euro tidak terlalu Parah pada September](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/bef692b6ad93afd3198691852fa0dbfd.jpg)
AKTIVITAS ekonomi zona euro menyusut lebih lanjut pada September tetapi tingkat penurunannya melambat. Satu survei penting menunjukkan itu pada Jumat (22/9/2023).
Data dari indeks manajer pembelian (PMI) HCOB Flash Eurozone yang diterbitkan oleh S&P Global naik menjadi 47,1 pada September dari 46,7 pada Agustus. Angka di bawah 50 mengindikasikan kontraksi.
Cyrus de la Rubia, kepala ekonom di Hamburg Commercial Bank, mengatakan ia memperkirakan kawasan mata uang tunggal 20 negara akan memasuki kontraksi pada kuartal ketiga atau menyusut 0,4% dari kuartal sebelumnya. Data juga menunjukkan penurunan aktivitas di sektor jasa untuk bulan kedua.
"Angka-angka PMI jasa di zona euro memberikan gambaran yang suram, tetapi tidak semua merupakan malapetaka dan kesuraman," katanya. Ia menunjuk pada perusahaan-perusahaan yang merekrut dengan kecepatan lebih cepat pada September dibandingkan pada Agustus.
Baca juga: Turki Naikkan Suku Bunga ke Level Tertinggi dalam 20 Tahun
Perekonomian zona euro sedang mengalami kesulitan sejak perang Rusia melawan Ukraina dimulai tahun lalu. Ini mendorong harga energi ke tingkat yang sangat tinggi dan menyebabkan melonjaknya inflasi.
Meskipun perekonomian mampu bertahan lebih baik dari perkiraan dan biaya energi telah turun, inflasi masih jauh di atas target Bank Sentral Eropa sebesar dua persen. Rumah tangga merasakan dampak dari kenaikan harga makanan dan minuman.
Baca juga: Bank Sentral Inggris Bekukan Suku Bunga setelah 14 Penaikan Berturut-turut
Penderitaan zona euro diperparah oleh lemahnya kinerja ekonomi terbesar Uni Eropa, Prancis, dan Jerman. Aktivitas di Prancis menyusut tajam, jatuh ke level terendah sejak November 2020, sementara Jerman kembali mencatat kontraksi dalam keseluruhan aktivitas pada bulan ketiga. "Dalam hal kelemahan di sektor manufaktur, Prancis sedang mengejar Jerman," kata de la Rubia.
Komisi Eropa pada awal bulan ini memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi zona euro 2023 dan 2024. Badan eksekutif UE memperkirakan PDB akan mencapai 0,8% pada tahun ini dan 1,3% pada 2024. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap