BEI Proyeksikan Pendapatan Usaha Naik 11,86 Persen pada 2024
HASIL Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023, pemegang saham telah menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2024 yang disusun dengan mempertimbangkan beberapa asumsi makroekonomi. BEI memproyeksikan total pendapatan usaha yang akan diperoleh naik sebesar Rp153,38 miliar atau naik 11,86% menjadi Rp1,45 triliun pada 2024.
Rencana kerja yang akan dilakukan BEI, serta penetapan penggunaan asumsi dalam penyusunan RKAT 2024, masih tetap optimis secara hati-hati, dengan memperhatikan aktivitas perdagangan pada tahun 2023, serta kondisi perekonomian global pada tahun mendatang.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan BEI sejak Januari 2023, bertansformasi menjadi multiclass asset exchange. Saat ini BEI tidak hanya terkait bursa untuk ekuitas, surat utang dan/atau surat berharga, tetapi juga bursa karbon.
Baca juga: IHSG Dibuka Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Untuk asumsi tahun 2024, kata Iman, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) pada tahun 2024 mencapai Rp12,25 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 239 hari. Kemudian untuk asumsi jumlah penerbitan efek pada tahun 2024 menjadi sebanyak 230 efek dari 200 efek pada tahun 2023.
Efek ini terdiri atas pencatatan saham, sukuk, obligasi, dan efek lainnya meliputi Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), Efek Beragun Aset Syariah (EBA-S), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi Syariah (EBA-SP Syariah) serta Waran Terstruktur.
Baca juga: Beroperasi Pekan Depan, 18 Pelaku Usaha Siap Ikut Bursa CPO
“Khusus untuk pencatatan saham diasumsikan menjadi 62 perusahaan di 2024, dari 61 perusahaan di 2023,” kata Iman, Kamis (26/10).
Adapun, proyeksi total pendapatan usaha yang akan diperoleh sebesar Rp153,38 miliar atau naik 11,86% menjadi Rp1,45 triliun di tahun 2024. Dengan ini biaya usaha akan naik Rp114,41 miliar atau 9,61% menjadi Rp1,31 triliun.
“Sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp316,44 miliar, dan setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp57 miliar, maka perolehan laba bersih BEI pada tahun 2024 menjadi Rp259,44 miliar,” kata Iman.
Kemudian, target total aset BEI pada tahun 2024 sebesar Rp6,56 triliun atau naik 6,52% dari RKAT 2023-Revisi. Lalu saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2024 mencapai Rp3,12 triliun.
Target tersebut diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat. Saat ini, dilakukan kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online.
“Bursa juga akan terus menerus secara aktif menarik Perusahaan Tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy,” kata Iman.
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2024, BEI berfokus pada tema pengembangan yang telah ditetapkan pada Master Plan BEI 2021 – 2025, yakni “Menjadi entitas yang kompetitif dan dapat diandalkan dengan kredibilitas berkelas dunia”. Pelaksanaan rencana kerja tahun 2024 masih berfokus pada tiga prioritas, yakni Market Deepening, Investor Protection, dan Regional Synergy and Connectivity.
Secara garis besar inisiatif strategis yang akan dilakukan hingga beberapa tahun ke depan, bertujuan untuk terus mengembangkan integritas pasar, meningkatkan pelindungan investor, melakukan pengembangan sistem untuk memastikan penyampaian keterbukaan informasi bagi para investor, meningkatkan jumlah IPO dan pencatatan efek baru, pemanfaatan cloud computing, hingga melaksanakan kegiatan yang mendukung penerapan ESG.
“BEI juga terus berupaya memberikan layanan produk dan jasa kebursaan secara optimal kepada stakeholders melalui optimalisasi infrastruktur perdagangan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan,” kata Iman. (Z-10)
Terkini Lainnya
Jumlah Permintaan Saham IPO BATR Tembus Rp2,8 Triliun
Investor Saham Ritel Dirugikan dengan Skema FCA
Investor Ritel Diimbau Pantau Aksi Korporasi dan Saham Berpotensi Delisting
IHSG Berpotensi Variatif seiring BI Diprediksi Tahan Suku Bunga
IHSG Jumat 17 Mei : Berpeluang menguat Seiring Sentimen Domestik dan Global
IHSG Kamis 16 Mei Menguat 23 Poin
Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp8,34 Triliun
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
Akhir 2024, IHSG Diprediksi Tembus 7.585
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap