visitaaponce.com

Raup Laba 1,43 T di Q3 2023 , MTEL Optimistis Proyeksi Laba Rp2 Triliun Dapat Tercapai

Raup Laba 1,43 T di Q3 2023 , MTEL Optimistis Proyeksi Laba Rp2 Triliun Dapat Tercapai
Jajaran direksi Mitratel. Anak usaha Telkom ini optmistis dapat menutup 2023 dengan laba mencapai Rp2 triliun.(Dok.MTEL)

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 11,9% dari Rp5,6 triliun pada sembilan bulan pertama 2022 menjadi Rp6,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023 (year on year/yoy).

Dari total pendapatan Rp6,3 triliun, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp1,43 triliun. Perolehan laba bersih ini melonjak 16,6% dari periode yang sama tahun lalu

Beberapa sekuritas memprediksi bahwa laba perseroan tahun ini bakal mencapai Rp2 triliun. Manajemen MTEL pun saat ini masih optimistis mencapai target atau prediksi itu.

Pada 2022 lalu, Mitratel menutup tahun itu dengan laba Rp1,78 triliun atau meningkat 29% dibandingkan tahun sebelumnya.  Bila tahun ini laba perseroan bisa tumbuh 15% dari tahun lalu saja, jumlahnya telah melampaui Rp2 triliun.

"Kami optimistis memenuhi target-target  yang ada atau pernah kami sampaikan," kata  Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko MTEL Ian Sigit Kurniawan di Jakarta, Senin (30/10).

Perolehan laba triwulan III 2023 sebesar Rp1,43 triliun ini didorong oleh peningkatan jumlah menara dan serat optik, baik secara organik maupun anorganik, yang disertai kenaikan jumlah penyewa (tenant) dan kolokasi.

“Sejak sebelum initial public offering (IPO) sampai hari ini, kami terus memperbanyak jumlah menara dan serat optik, terutama di kawasan luar pulau Jawa. Kini, kami menikmati hasilnya dalam bentuk pertumbuhan jumlah penyewa dan kenaikan pendapatan. Tantangan kami ke depan adalah bagaimana meningkatkan produktivitas aset yang tercermin dari kenaikan tenancy ratio, dan efisiensi operasi termasuk melalui digitalisasi sehingga berdampak positif pada kenaikan marjin,” kata Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy, Direktur utama MTEL.

Pertumbuhan kepemilikan menara ini berhasil diimbangi dengan kenaikan jumlah penyewa sebesar 10,5% menjadi 55.704 tenant dari sebelumnya 50.390 tenant (yoy). Sementara jumlah kolokasi melonjak 21,3% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Sepanjang tahun ini, Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik menjadi 29.042 Km.

“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri MNO. Operator telekomunikasi melakukan hal itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka,” kata Teddy.

Selama sembilan bulan pertama 2023 Mitratel membangun 481 menara baru serta menambah 1.192 menara melalui akuisisi, sehingga jumlah menara milik MTEL hingga akhir September 2023 mencapai
37.091 menara. Pencapaian ini membawa Mitratel sebagai perusahaan TowerCo dengan jumlah menara terbanyak di Asia Tenggara.

Sebaran menara Mitratel meliputi 15.505 menara di Jawa dan 21.586 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58% dari total menara. Hal ini mendorong pertumbuhan penambahan tenant di luar Jawa sebesar 11%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 10%. “Hal ini menunjukkan bahwa strategi Perseroan untuk ekspansi dan mengoptimalkan pertumbuhan di luar Jawa sesuai dengan strategi ekspansi dari operator seluler di Indonesia,” katanya.

Selain ekspansi di infrastruktur menara dan fiber optik serta fokus meningkatkan produktivitas aset, Perseroan juga berupaya mengoptimalkan teknologi digital dalam bisnis proses. Hal ini memampukan perseroan memberikan services yang relevan dengan kebutuhan pelanggan sehingga memberikan nilai tambah lebih tinggi. “Adopsi digital terus kami tingkatkan sehingga pelayanan kepada para mitra kami menjadi lebih presisi, lebih efektif dan jauh lebih efisien.” katanya.

Berbagai penyempurnaan itu berkontribusi pada peningkatan EBITDA margin dari 78,5% pada September 2022 menjadi 80,6% pada September 2023. Dari total pendapatan Rp6,3 triliun, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp1,43 triliun. Perolehan laba bersih ini melonjak 16,6% dari periode yang sama tahun lalu. (RO/Ant/E-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat