visitaaponce.com

Target Subsidi Motor Listrik Dipastikan tak Tercapai, Ini Penyebabnya

Target Subsidi Motor Listrik Dipastikan tak Tercapai, Ini Penyebabnya
Jajaran motor listrik di sebuah diler(Antara/Makna Zaezar)

DEPUTI Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transformasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menyampaikan target penyaluran subsidi motor listrik pada tahun ini dipastikan tidak terealisasi.

Pasalnya, berdasarkan data Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira), dari total kuota 200.000 yang disiapkan tahun ini, baru tersalurkan 1.418 unit per, Selasa (31/10).

"Karena mulai programnya memang tidak di awal tahun, sepertinya (target) tidak akan tercapai di tahun ini," tegasnya saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (31/10).

Baca juga : ALVA Menangkan Kategori Most Ridden Electric Motorcycle di IMOS+ 2023

Rachmat mengeklaim ada animo yang tinggi dari masyarakat untuk menikmati bantuan potongan harga pembelian motor listrik baru sebesar Rp7 juta per unit. Namun, terkendala dengan berbagai tahapan yang dilakukan produsen dan diler motor listrik untuk menyalurkan subsidi itu, sehingga membutuhkan waktu.

Mulai dari verifikasi data calon pembeli, input berkas calon penerima untuk klaim bantuan dari Bank Himbara dan mendapat potongan harga beli motor listrik.

Baca juga : Electrum Pakai Platform Dassault Systemes untuk Percepat Produksi

"Ribuan unit yang tersalurkan itu yang sudah dibayarkan pemerintah. Tentunya ini butuh proses dulu. Tapi, saat dibuka untuk umum ada yang cukup tinggi animonya. Masyarakat yang sudah memesan itu hampir 10.000 unit," ujar Rachmat.

Anak buah Luhut Binsar Pandjaitan itu menegaskan pemerintah bersama produsen akan terus menyosialisasikan ke daerah-daerah agar semakin banyak masyarakat memanfaatkan insentif kendaraan listrik tersebut.

"Beberapa hari ke depan kita akan melakukan sosialisasi juga ke daerah-daerah karena mungkin banyak yang belum tahu," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Yan Sibarang Tandiele menerangkan masalah teknis menjadi penyebab seretnya penyaluran insentif motor listrik.

Mulai dari perbaikan sistem di Sisapira, sebagai platform yang memfasilitasi penyaluran subsidi untuk pembelian motor listrik hingga hingga pemadanan data penerima bantuan.

"Soal siapa penerima itu di awal kan kita butuh waktu untuk konsolidasi dan ada perbaikan sistem (di Sisapira). Itu kan penyalurannya tidak langsung. Jadi sedikit agak telat (penyalurannya)," ujar Yan di Jakarta.

Masalah lainnya ialah penerbitan surat tanda nomor kendaraan (STNK) motor listrik oleh Kepolisian RI yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Yan kemudian memastikan pemerintah tidak merevisi target kuota subsidi motor listrik sebanyak 200.000 unit di tahun ini. Pemerintah akan melanjutkan program tersebut hingga akhir tahun depan.

"Kalau yang tidak terealisasi, ya dikembalikan ke negara uangnya. Bantuan ini kan hanya trigger atau mendorong orang membeli kendaraan listrik. Untuk jangka panjangnya memperbaiki ekosistem kendaraan listrik," tutup Yan. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat