visitaaponce.com

Menteri Investasi Sebut Ekonomi Global Sulit Diprediksi Akibat Situasi Geopolitik yang Terus Berlanjut

Menteri Investasi Sebut Ekonomi Global Sulit Diprediksi Akibat Situasi Geopolitik yang Terus Berlanjut
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia(Dok.MI)

SAAT ini, hampir semua dunia sekarang dalam kondisi yang tidak pasti serta juga geopolitik yang belum berakhir. Mulai dari perang Ukraina-Rusia ini bisa cepat selesai yang ternyata sampai saat ini belum selesai, lalu muncul gejolak di Timur Tengah Israel dan Palestina.

"Dan ini pasti kalau terus menerus ini berdampak pada harga minyak ketegangan Laut Cina Selatan ini pun berpotensi terjadi. Kalau itu terus terjadi saya bisa memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi global susah untuk diprediksi," ucap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia di Jakarta pada Selasa (31/10).

Saat ini, Bahlil menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 masih diatas 5%, target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 5,2-5,3%.

Baca juga: Investasi Hilirisai Capai Rp266 T, Bahlil: RI Masih Upaya Rangsang Investor

"Target investasi kita di 2023 itu Rp1.400 triliun, dan sejak Januari September kita sudah mampu merealisasikan 75,3% atau Rp1053,1 triliun dan antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ini kita berimbang, PMA nya lebih besar," jelas Bahlil.

Selain itu, Bahlil juga menjelaskan bahwa Foreign Direct Investment (FDI) di Asia Tenggara, saat ini Indonesia menempati urutan kedua di bawah Singapura.

Baca juga: OJK: Sektor Jasa Keuangan Indonesia Tetap Stabil

"Singapura itu kuatnya di sektor keuangan, di sektor riil itu Indonesia lebih unggul daripada Singapura, karena memang kita mungkin punya sumber daya alam dan mereka mempunyai fasilitas industri keuangan yang harus juga kita belajar dengan mereka," tandasnya. (Fal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat