visitaaponce.com

Mentan Program Gernas El Nino Capai 75,6 dari Target

Mentan: Program Gernas El Nino Capai 75,6% dari Target
Mentan Amran Sulaiman(Media Indonesia)

DALAM rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan terkait dengan proges Gerakan Nasional (Gernas) luas tambah tanam dalam rangka penanganan dampak El Nino 2023.

"Gerakan nasional El Nino bertujuan untuk mengkompensasi penurunan produksi padi akibat El Nino berupa penambahan areal tanam seluas 569.374 hektar," ucap Amran pada Rabu (8/11).

Amran menyebut bahwa fokus gernas dilakukan di 10 provinsi sentra produksi padi yaitu 6 provinsi utama Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara, dan 4 provinsi pendukung Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga : Akselerasi Adopsi Teknologi Pertanian

"Gernas El Lino diharapkan mampu mengkompensasi penurunan produksi padi sebanyak 3 juta ton gabah kering giling (GKG) atau 1,5 juta ton beras sebagai dampak El Nino," ujarnya.

Saat ini, progress luas tanam gernas El Nino per 4 November 2023 dilaporkan seluas 430.236 hektar atau 75,6% dari total yang ditargetkan yakni 569.374 hektare.

Baca juga: Program BLT El Nino Dinilai Telat dan Bisa Timbulkan Kecurigaan Political Game

 

El Nino berlangsung sampai Maret 2024

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi anomali iklim, baik El Nino dari Samudera Pasifik dan Indian Dipole Ocean atau Dipol Samudra Hindia positif akan terus berlangsung hingga Maret 2024.

“Selain kekeringan yang melanda selama beberapa bulan terakhir, akan terjadi juga perubahan curah hujan yang bervariasi di masing-masing lokasi. Lalu akan terjadi kenaikan muka air laut yang akan meningkatkan bencana rob khususnya di pesisir,” ujar Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta pada Kamis (19/10) lalu.

Berdasarkan laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia, sekitar 60% kerugian bencana di negara maju terjadi akibat perubahan iklim, namun dampak terhadap produk domestik bruto (PDB) negara tersebut hanya sekitar 0,1%.

Kendati demikian, perubahan iklim itu lebih berdampak oleh kondisi di negara berkembang, sebab 7% dari bencana bisa menyebabkan kerugian hingga 5-30% terhadap PDB.

Sedangkan bagi negara kepulauan, 20% dari bencana dapat berakibat kerugian hingga 50% terhadap PDB. Bagi beberapa negara, bahkan bisa mengakibatkan kerugian hingga 100% PDB.
 

Anggaran BLT El Nino disiapkan

Pemerintah telah mewaspadai dampak lanjutan dari perlambatan ekonomi global dan peningkatan harga pangan yang disebabkan oleh fenomena El Nino.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp26,09 triliun untuk program Bantuan Pangan Beras Tahap I dan II, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat