Menko Airlangga Ungkap Manfaat Keikutsertaan Indonesia dalam Forum IPEF for Prosperity
![Menko Airlangga Ungkap Manfaat Keikutsertaan Indonesia dalam Forum IPEF for Prosperity](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/b52ee5271dccce3437f0787b2f0564a2.jpg)
PARTISIPASI aktif Indonesia dalam berbagai forum internasional terus dilakukan guna memperkuat posisi dalam perekonomian global serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Keikutsertaan Indonesia pada forum Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) menjadi salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah.
Forum IPEF sendiri memfokuskan pembahasan pada empat hal yang menjadi tantangan ekonomi bagi hampir semua negara di wilayah Indo-Pasifik. Empat pilar yang menjadi pembahasan dalam IPEF yakni Trade Facilitation (Perdagangan), Supply Chain (Rantai Pasok), Green Economy (Ekonomi Bersih), dan Fair Economy (Ekonomi Adil).
“Yang sudah diselesaikan adalah Pilar II, legal scribing-nya sudah selesai dan sudah ditandatangani yaitu mengenai supply chain, dan kemarin, seluruh pemimpin, Presiden, Perdana Menteri dari empat belas negara bersama-sama meluncurkan hasil daripada penandatanganan IPEF Pilar II,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di San Francisco, Jumat (17/11).
Baca juga: Menko Airlangga Hadiri APEC Business Advisory Council
Pada penyelenggaraan Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM), Selasa (14/11) lalu, seluruh negara anggota IPEF sepakat untuk mengumumkan penyelesaian secara substansi Pilar III (Ekonomi Bersih) dan Pilar IV (Ekonomi Adil).
“Pilar III terkait dengan green economy dan Pilar IV mengenai fair economy dimana fair economy termasuk mengenai corruption, kemudian juga terkait dengan FATF (Financial Action Task Force), itu seluruhnya juga sudah selesai teknisnya,” ujar Menko Airlangga.
Menko juga menyampaikan bahwa terkait dengan Pilar I (Perdagangan) masih terdapat tiga issue cluster yang belum selesai, terkait dengan klaster pertanian, lingkungan, dan ketenagakerjaan. Lebih lanjut, dia menyampaikan ketiga klaster tersebut diharapkan dapat dibahas kembali di kuartal pertama tahun depan.
“Sehingga sebetulnya turunan dari IPEF itu ada empat perjanjian. Dengan demikian, sebetulnya ini menjadi salah satu standar daripada perdagangan, investasi, dan ekonomi yang lebih tinggi, lebih berkeadilan, anti korupsi, transparan, dan juga ada good regulatory practice,” tuturnya.
Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan terdapat fasilitasi pembiayaan yang disiapkan melalui IPEF, termasuk melanjutkan komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP) dan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGGII), di mana Indonesia sudah diberikan prioritas dari tujuh negara yang akan memperoleh fasilitasi mengenai semikonduktor.
Terkait dengan critical minerals, Menko Airlangga mengatakan bahwa hal tersebut akan dilakukan pembahasan lebih lanjut. Seluruh negara mitra IPEF telah sepakat meluncurkan critical minerals dialogue untuk penguatan rantai pasok kedepannya dan membuat lapangan pekerjaan di sektor energi bersih. Hal tersebut diharapkan akan memberikan keuntungan bagi produksi Electric Vehicle (EV) dan turunannya di Indonesia.
Baca juga: Menko Airlangga Ungkap Peran Krusial SNI dalam Dorong Produk yang Miliki Daya Saing
Mengungkap sejumlah manfaat keikutsertaan Indonesia dalam forum IPEF, Menko Airlangga menjelaskan bahwa supply chain Indonesia akan menjadi bagian yang dianggap reliable, aman, standarnya sama, dan bisa masuk dalam supply chain global. “Kemudian yang kedua, critical minerals ini yang sedang juga akan dibahas di kuartal pertama tahun depan,” ujar Menko Airlangga.
Diakhir sesi wawancara, Menko Airlangga juga menyinggung mengenai keikutsertaan Indonesia di dalam forum APEC terkait dengan transisi energy, sustainability, dan target Paris Agreement. (RO/S-3)
Terkini Lainnya
Apindo Sebut PHK di Industri TPT Belum Berakhir
Golkar Optimis Berkoalisi dengan Gerindra dalam Pilkada DKI
Pemerintah Tegaskan Fiskal Indonesia Aman
Pemerintah Pastikan akan Berpihak ke Industri TPT
Pemerintah akan Perbaiki Data dan Penyaluran Bansos
Airlangga Tolak Isu Defisit Anggaran Lampaui 3%
Kilau Prestasi Indonesia di Kancah Ekonomi Global
Airlangga Tegaskan Sektor Industri Harus Mampu Hasilkan Multiplier Effect dan Turut Mengurangi Kemiskinan Masyarakat
Menko Airlangga Hadiri APEC Business Advisory Council
Joko Widodo Beri Sambutan di Depan Para Kepala Negara IPEF
Menko Perekonomian Tandatangani Perjanjian Rantai Pasok Pertama di Dunia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap