Guru Besar Unila Apresiasi Kementan dalam Penyiapan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan
![Guru Besar Unila Apresiasi Kementan dalam Penyiapan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/b8e27025c397f2d93647ae08a4305929.jpg)
GURU Besar Universitas Lampung, Prof.Bustanul Arifin, mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga kesehatan hewan melalui penyiapan bahan baku produksi dan peningkatan mutu obat hewani.
Baginya, Pusvetma adalah kebanggaan Indonesia yang berperan besar dalam pemberantasan penyakit berbahaya bagi hewan ternak.
"Pusvetma juga berperan dalam mewujudkan swasembada pangan asal hewani. Jadi secara umum perjuangan mereka harus diapresiasi dan terus terang saya angkat jempol karena ada banyak yang dikerjakan di sini," ujar Bustanul saat mengunjungi Balai Besar Veteriner Farma atau Pusvetma Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (23/11/202).
Baca juga: Percepatan Produksi Beras Nasional, Mentan Amran Serukan "Tanam Culik" dari Tuban
"Tentu ini bisa dikaitkan dengan pintu masuk Indonesia agar kesehatan hewan tetap terjaga," ujar Bustanul.
Terus terang, Bustanul mengaku kagum dengan perlengkapan dan cara kerja Pusvetma Surabaya. Padahal, dia sendiri adalah orang Madura asli yang sering melewati gedung tersebut tiap kali melintas ke kampung halaman.
"Saya terkesan masuk ke dalam kantor pusvetma ini karena betapa strategisnya pusvetma bagi kesehatan hewan. Padahal saya orang Madura tapi belum pernah masuk kesini. Baru pertama masuk seumur hidup saya sampai umur 60 baru masuk di sini itu keterlaluan juga," katanya.
Menurut Bustanul, pusvetma memiliki peranan yang sangat strategis dalam menjaga hewan Indonesa agar tetap sehat dan dapat dikonsumsi masyarakat secara luas.
Apalagi, layanan pusvetma juga dilengkapi dengan teknologi canggih yang dapat memproteksi kemungkinan adanya timbul gejala tertentu pada hewan ternak.
Baca juga: Kementan Pacu Produksi Bawang Putih Melalui Wajib Tanam dan Produksi
"Pusvetma ini melayani seluruh Indonesia yang artinya mereka berperan sentral dan sangat strategis. Apalagi kita paham bahwa saat ini Indonesia kembali menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku dan flu burung yang harus kita antisipasi," katanya.
Bustanul menambahkan bahwa sektor pertanian tidak hanya terfokus pada komoditas beras daja, namun juga sektor peternakan sebagai Komoditas bangsa Indonesia yang dibutuhkan setiap harinya.
Sebagai contoh, peranan Pusvetma sangat nyata dalam pembuatan vaksin yang mampu memberi perlindungan hewan agar terbebas dari berbagai penyakit. Sementara dari sisi kinerja, SDM yang ada di sana juga sudah sangat profesional sesuai dengan bidang peternakan dan kesehatan hewan.
Contoh lainya adalah ketika Pusvetma menangani flu burung yang dapat membahayakan hewan ternak dan masyarakat selaku konsumen. Saat itu, Indonesia bahkan sampai harus membuat Komnas flu burung karena penyakit ini mewabah dan meluas.
Baca juga: Mentan Amran Genjot Upsus Percepatan Produksi Padi dan Jagung di Jatim
"Kemudian ada upaya besar-besaran survei seluruh Indonesia dan kita melakukan pencegahan melalui vaksinasi. Inilah yang dikerjakan Pusvetma untuk menanggulangi wabah tersebut," terang Bustanul.
"Sekali lagi saya katakan peranan pusvetma ini sangat besar, saya menyebut contoh nyatanya adalah vaksin. Ini sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia dan mereka konsisten serta profesional menjadi palang pintu untuk pembangunan kesehatan hewan dan pembangunan pertahanan secara umum," katanya.
Kepala Pusvetma Edy Budi Susila menyampaikan terimakasih atas kunjungan dan perhatian Guru Besar Unila terhadap kerja-kerja yang dilakukan Pusvetma Kementan. Dia berharap, layanan Pusvetma terus dioptimalkan sehingga menjadi layanan terbaik dalam menjaga kesehatan hewan Indonesia.
"Perlu kami sampaikan bahwa tugas kami meliputi pengembangan produk vaksin, antigen dan termasuk anti cacing. Jadi bisa dikatakan kami juga sebagai regulator pengembangan anti penyakit PMK sejak 1986 dan 1990 dan berhasil dibebaskan. Tapi pada 2022 masuk lagi ke Indonesia," jelasnya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Mentan Optimis Pertanian Indonesia akan Kembali Swasembada
Harga Jatuh, Jokowi Pimpin Rapat Naikkan Budidaya Kratom
Kementan Gandeng UGM dan IPB Ciptakan Varietas Unggul
Mentan Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Aman dan Mencukupi
Mentan Tinjau Cetak Sawah di Manokwari, Dorong Pompanisasi dan Mekanisasi
Mentan RI dan Vietnam Sepakat Kerja Sama Teknologi Lahan Rawa
Ini Prof Rarastoeti Pratiwi, Guru Besar Baru UGM Angkat Keunggulan Ilmu Biokimia
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Orasi Pengukuhan Guru Besar UPH: Teknologi IoT Kurangi Konsumsi Energi hingga 25%
Hakim Dituntut untuk Lebih Aktif Temukan Kebenaran Materiil
Guru Besar UPI Dukung Digitalisasi Kurikulum & PembelajaranTeknik Otomotif untuk Sambut Era Industri 4.0
Guru Besar UPI Sebut Pembelajaran Work-Based Learning Kembangkan Skill Set Lulusan Pendidikan Kejuruan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap