visitaaponce.com

Jasa Raharja Rekomendasikan Antisipasi Kecelakaan di Tempat Wisata saat Nataru

Jasa Raharja Rekomendasikan Antisipasi Kecelakaan di Tempat Wisata saat Nataru
PT Jasa Raharja rekomendasikan mengantisipasi kecelakaan di tempat destinasi wisata(MI/ Idep)

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan diri menghadapi momen liburan Natal dan Tahun Baru 2024. Rekomendasi yang menjadi perhatian utama pada momen libur tersebut ialah destinasi wisata.

"Beberapa persiapan yang sudah dilalukan, utamanya dengan Korlantas di daerah-daerah yang berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas seperti Pantura. Nataru ini yang berpotensi bukan hanya arus mudik, tapi tempat wisata. Ini kita antisipasi dengan berbagai keadaan dengan cuaca hujan," ujarnya kepada pewarta saat ditemui di Jakarta, Senin (27/11).

Antisipasi kecelakaan di tempat wisata menjadi fokus utama lantaran pada momen libur lebaran lalu ada peningkatan kasus kecelakaan. Sementara kecelakaan lalu lintas di jalan menurun signifikan.

Baca juga: Ganjar Ingin Danau Toba Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

"Pada lebaran kemarin, justru daerah lintasan mudik aman, turun sampai 38%, tapi daerah wisata naik 23% kecelakaannya. Antisipasi dan rekomendasi titik rawan kecelakaan itu kita berikan ke seluruh Polres, kecamatan mana yang berpotensi rawan kecelakaan, lokasi red zone, black spot, kita berikan rekomendasi," jelas Rivan.

Adapun pemerintah memproyeksikan pergerakan masyarakat dalam momen Nataru bakal mencapai 107,63 juta orang atau 39,83% dari total populasi nasional. Angka tersebut mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Jelang Liburan Nataru, Pantura Jateng Persiapkan Destinasi Wisata

Itu merupakan hasil survei daring yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memprediksi pergerakan masyarakat masa Nataru 2023/2024.

Lebih lanjut Rivan menyampaikan, Jasa Raharja telah memiliki teknologi untuk mengetahui jumlah kendaraan yang hilir mudik, termasuk kebaruan kendaraan, hingga potensi masuknya kendaraan baru ke wilayah tujuan atau pulang.

"Kita bisa melihat kendaraan baru berapa trennya, potensi kendaraan yang dibawa pulang berapa, jadi kita bisa berikan rekomendasi dan masukan. Itu termasuk asal dari kendaraan-kendaraan sebelumnya," kata dia.

"Kemarin saya usulkan, termasuk memprofile asal dari masing-masing penduduk, di KTP itu kan ada keterangan asal, itu bisa diprofile. Sekarang kita menggunakan data, jadi tidak memprediksi, tidak menunggu," pungkas Rivan. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat