visitaaponce.com

Sugar Souvenir Produksi dari Limbah Plastik dengan Konsep Sociopreneur

Sugar Souvenir Produksi dari Limbah Plastik dengan Konsep Sociopreneur 
Sugar Souvenir(Dok.Ist)

SUGAR Souvenir merupakan salah satu sentra produksi suvenir dan pakaian yang menerapkan konsep sociopreneur. Bahan baku tersebut berasal dari limbah bekas plastik yang dioptimalkan menjadi suvenir yang bernilai.

Selain itu, sugar suvenir mengutamakan masyarakat setempat untuk terlibat bekerja dalam membangun unit usaha tersebut. Mayoritas pegawainya berasal dari ibu rumah tangga dan korban PHK pabrik. 

Berdiri sejak 2016, saat ini Sugar Grup sudah memiliki sekitar 100 karyawan yang tersebar di berbagai lini usaha dan terus berkembang hingga saat ini. Atas pencapaiannya tersebut, berbagai penghargaan sudah diraih, seperti Wiramuda Kemenpora dan West Java Festival di tahun 2023.

Baca juga: AKPI: Buruh atau Pekerja Harus Paham Proses dan Hak-haknya dalam Kepailitan dan PKPU

"Perjalanan membangun usaha ini memang tidak mudah, kita sudah menyerap tenaga kerja ratusan, semua itu berawal dari banyaknya dunia tekstil yang tidak terserap di pabrik, sehingga kita bekerja sama dengan korban PHK dan masyarakat sekitar dalam memproduksi merchandise yang ramah lingkungan dan mudah dikerjakan," Founder Sugar Souvenir, Firdilla Qonita FR (29), di Pamempeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11).

Dengan perjalanan usaha yang selama ini sudah dijalankan, Firdilla berharap Sugar Souvenir bisa membantu lebih banyak lagi penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat sekitar dan berdampak terhadap misi penyelamatan lingkungan.

Baca juga: Raih Sertifikat Green Label, Niro Granite Sandang Peringkat Gold

"Sociopreneur ini tidak hanya memberdayakan masyarakat sekitar, tapi juga bagaimana kita berkontribusi untuk menjaga lingkungan agar bumi kita tetap terjaga," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut serta hadir Muhammad Zinedine Alam Ganjar yang didampingi oleh Firdilla berkunjung mengelilingi proses produksi dari produk yang dihasilkan oleh Sugar Souvenir. Alam mencoba mempraktikkan apa yang dikerjakan oleh para pegawai. Ia menilai Sugar Souvenir turut serta menjaga lingkungan dalam melakukan usaha.

"Ini keren soalnya ada dua misi secara jelas, pertama demokratisasi lapangan kerja karena background-nya sendiri itu tenaga kerja punya background yang variatif dan banyak teman-temen dari kelompok marginal yang diberdayakan, diberikan edukasi dan pelatihan yang salah satunya menghasilkan barang jadi yang bermanfaat seperti ini," kata Alam.

"Misi kedua yakni soal lingkungan yang selama ini jadi persoalan besar bagi Bandung Raya, aku lihat dengan adanya perjalanan misi ini, itu bisa jadi salah satu solusi dan pemantik buat teman-teman untuk peduli terkait persoalan lingkungan," pungkasnya.

Alam berharap Sugar Souvenir bisa berkolaborasi bersama dengan misinya memberdayakan masyarakat dan turut serta menjaga alam. (RO/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat