Kurangi Limbah Plastik di Laut, Plastic Bank Gencarkan Gerakan Social Reycling
![Kurangi Limbah Plastik di Laut, Plastic Bank Gencarkan Gerakan Social Reycling](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/7f9e8ca0497dc59a864f1f99fe099249.jpeg)
LIMBAH plastik telah menjadi isu krusial di Indonesia, di mana belum semua orang menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan. Pencemaran plastik juga mengganggu biota laut, menyebabkan keprihatinan akan keberlanjutan ekosistem.
Untuk menghadapi tantangan ini, Plastic Bank, sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) menginisiasi gerakan social recycling yang bertujuan mencegah polusi plastik di laut, sekaligus membantu mengurangi kemiskinan melalui daur ulang sampah plastik.
“Sejak didirikan pada tahun 2019, kami berhasil mencegah 58 juta kilogram plastik menjadi limbah yang mencemari lautan. Jumlah itu setara dengan 2,9 miliar botol plastik sekali pakai,” kata Founder and CEO Plastic Bank, David Katz kepada wartawan di Denpasar, Senin (15/1)
Baca juga : Daur Ulang bukan Solusi untuk Mengurangi Polusi Plastik
Menurutnya, gerakan ini melibatkan kerjasama dengan pengepul sampah untuk mendorong kewirausahaan sosial melalui pengumpulan dan daur ulang sampah plastik. Dengan gerakan ini, Plastic Bank membagikan inspirasi kepada orang lain terkait data, nilai, uang dari Bali ke seluruh dunia.
Saat ini Plastic Bank menjalin kemitraan dengan lebih dari 230 pengepul di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Batam, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Timur. Melalui kerjasama ini, para pengepul memperoleh nilai jual plastik yang lebih tinggi daripada harga pasaran umumnya.
“Setiap kilogram plastik yang terkumpul memberikan bonus token sebesar Rp 1.000 kepada pengepul,” jelasnya.
Baca juga : Menanti Kebijakan Politik Global untuk Mengakhiri Polusi Plastik
Debora Aritonang, Marketing Manager Plastic Bank Indonesia menjelaskan, data setiap kilogram plastik daur ulang yang dijual ke Plastic Bank tercatat dengan baik melalui aplikasi. Hal ini memastikan transparansi dan akurasi dalam pelacakan dampak positif dari setiap kontribusi pengepul.
"Harga plastik di setiap daerah berbeda, kalau di Bali antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram. Mereka menggunakan aplikasi Plastic Bank dan dicatat per kilogram, dan si pengepul akan dapat tujuh token senilai Rp 1.000," jelasnya.
Pada tahun 2023, Plastic Bank berhasil mendistribusikan insentif senilai Rp 11,7 miliar kepada mitra pengepul. Sejak berdiri pada tahun 2019, total insentif yang telah disalurkan mencapai Rp 50,5 miliar.
Baca juga : Anggota G7 Berkomitmen Hentikan Limbah Plastik pada 2040
Debora menambahkan bahwa dari 230 mitra pengepul, sekitar 3.000 anggota aktif terlibat dalam pengumpulan plastik dan menerima token sebagai imbalan.
Country Manager Plastic Bank Indonesia, Frederick Ramadhani S, mengingatkan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dalam darurat sampah plastik di Asia Tenggara, setelah Filipina dan Malaysia. Di tingkat global, Indonesia menempati peringkat kelima.
Menurut data Bank Dunia, Indonesia menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, dengan 4,9 juta ton tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan, terutama di lautan.
"Solusi untuk mengurangi dampaknya adalah dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Isu sampah plastik memang kompleks, membutuhkan berbagai solusi dari kebijakan hingga kontribusi swasta, sehingga kerjasama dari berbagai pihak sangat diperlukan," ungkap Frederick.
Plastic Bank, dengan jaringan yang melibatkan wilayah Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin, telah membuktikan bahwa gerakan mereka di Indonesia berhasil membantu meningkatkan perekonomian sekaligus mengurangi dampak negatif dari krisis plastik yang semakin memprihatinkan. (Z-8)
Terkini Lainnya
Wujudkan Kota Ramah Lingkungan, Kota Deltamas Gunakan Aspal Limbah Plastik
PPLI Kembangkan Teknologi Olah Limbah Plastik Jadi BBM
DBS Foundation Hibahkan Rp8,2 Miliar untuk Keberlanjutan dan Dampak Sosial
Desain Dapat sebagai Cara Mengurangi Limbah Plastik
Tumpukan Sampah Plastik di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Jadi Sorotan
Amorepacific Indonesia Bersihkan Sampah Sungai Citarum
KLHK Tegaskan Komitmen Akhiri Polusi Plastik lewat Kampanye Resik
Kiat Tampil Glowing Sekaligus Peduli Lingkungan
Biopac Bawa Misi Kurangi Sampah Plastik Sekaligus Hindarkan Masyarakat Pesisir dari Human Trafficking
Biopac Giat Edukasi Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik
Dunia Semakin Darurat Sampah Plastik
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap