KLHK Tegaskan Komitmen Akhiri Polusi Plastik lewat Kampanye Resik
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berkomitmen penuh untuk mengakhiri polusi plastik melalui kampanye Resik (Redefining Solutions on Plastic Pollution Towards Integrated Policy and Knowledge). Itu ditegaskan kembali pada acara puncak kampanye Resik, di Jakarta, Kamis (20/6).
Kepala Delegasi Indonesia untuk INC dan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) Kementerian LHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan acara itu bertujuan menciptakan wadah kolaboratif bagi semua pemangku kepentingan guna meningkatkan kesadaran dan menekankan pentingnya tindakan nyata terhadap isu polusi plastik.
Bertajuk Aksi Apik untuk Bumi Resik, acara ini mencakup peluncuran buku tentang strategi komunikasi untuk mengatasi polusi plastik, pengumuman pemenang kompetisi Resik, talk show tentang membangun komunitas yang lebih hijau lewat keterlibatan publik dan inovasi strategi komunikasi, serta pameran karya dan output kampanye Resik.
Baca juga : Kota (dalam) Plastik
Melalui berbagai kegiatan ini, kampanye Resik dilakukan untuk menginspirasi tindakan lanjutan dari pemerintah, masyarakat sipil, hingga sektor swasta, guna memastikan keberhasilan pelaksanaan pengurangan polusi plastik di seluruh Indonesia.
“Program Resik ini merupakan inisiatif yang baik untuk mencerminkan komitmen Indonesia dalam mengakhiri polusi plastik termasuk di lingkungan laut, serta mendukung pencapaian target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70% pada 2025 sebagaimana tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL)," kata Rosa.
Sebagai informasi, pada 2023, Indonesia berhasil mengurangi sampah plastik yang berakhir di laut dari 615.674 ton pada 2018 menjadi 359.061 ton, atau turun signifikan sebesar 41,68%.
Baca juga : Amandina Bumi Nusantara Sukses Terapkan Ekonomi Sirkular di Indonesia
Kementerian LHK juga memperkenalkan peraturan tentang Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (EPR) dan Permen LHK No 75 Tahun 2019 yang mewajibkan produsen mengurangi sampah mereka sebesar 30% pada 2029.
"Dengan instrumen internasional yang mengikat secara hukum (ILBI) tentang polusi plastik yang ditargetkan selesai oleh INC-5 di Korea Selatan, kampanye Resik semakin memperkuat komitmen Indonesia untuk mengakhiri polusi plastik," pungkas Rosa.
Duta Besar Kanada untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste H E Jess Dutton menegaskan kembali komitmen Kanada untuk mengambil tindakan ambisius dalam mengakhiri sampah dan polusi plastik.
Baca juga : Riset: Enam Pemkot Belum Menunjukkan Praktik Pengurangan Sampah
"Kami berkomitmen bekerja sama dengan semua negara dan mitra untuk mengembangkan instrumen global yang ambisius dan efektif terkait polusi plastik pada akhir 2024, dengan tujuan mengakhiri polusi plastik pada 2040," jelas Dutton.
Dia percaya upaya untuk melindungi lingkungan, baik di Indonesia maupun Kanada, akan berhasil jika menggunakan pendekatan inklusif yang menekankan keterlibatan dan dialog dengan semua pemangku kepentingan. "Kampanye Resik dirancang dengan semangat ini dan saya memuji pemerintah Indonesia atas kepemimpinan dalam isu penting ini," tutupnya.
Seluruh rangkaian kampanye Resik didukung Kedutaan Besar Kanada di Indonesia dan Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).
Peluncuran kampanye Resik dilakukan pada Februari 2024 melalui seminar dan lokakarya. Sejak itu, rangkaian acara kompetisi Resik diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah polusi plastik. Di acara puncak, juga diberikan penganugerahan bagi pemenang kompetisi Resik yang didukung Diet Plastik Indonesia. Kompetisi Resik meliputi kompetisi desain infografik, film pendek, dan TikTok/Instagram. (H-2)
Terkini Lainnya
Kiat Tampil Glowing Sekaligus Peduli Lingkungan
Biopac Bawa Misi Kurangi Sampah Plastik Sekaligus Hindarkan Masyarakat Pesisir dari Human Trafficking
Biopac Giat Edukasi Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik
Dunia Semakin Darurat Sampah Plastik
Kota (dalam) Plastik
Waspadai Bromat, Senyawa Kimia di Air Minum Kemasan yang Lebih Bahaya dari BPA
Jangan Gunakan Kantong Plastik untuk Bungkus Daging Kurban
Investasi US$100 Juta Dialokasikan untuk Ekspansi Kapasitas Pabrik
Wali Kota Palu Larang Penggunaan Plastik untuk Kemasan Daging Kurban
Pemkot Jakarta Utara Bersama Komunitas Gelar Kampanye Bebas Sampah Plastik
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap