visitaaponce.com

Jumlah Putaran Pilpres 2024 Pengaruhi Pasar Saham

Jumlah Putaran Pilpres 2024 Pengaruhi Pasar Saham
Pekerja melintasi papan-papan elektronik berisi data pergerakan bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta(MI/SUSANTO )

SINARMAS Sekuritas menekankan selama putaran pemilu berlangsung satu kali, dan tidak berlangsung terlalu lama seharusnya tidak mengganggu bisnis baik dari saham, ataupun penerbitan obligasi.

Artinya jumlah putaran pada Pilpres 2024 akan berpengaruh kepada pasar saham. Semakin sedikit putaran, satu kali misalnya, akan semakin baik.

"Semakin banyak putaran, tentu akan memberikan sentimen yang kurang baik ke pasar," kata Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati, pada Monthly Market Outlook, Selasa (5/12). 

Baca juga: Pelaku Pasar Memanfaatkan Momentum Window Dressing

Indeks Harga Saham Gabungan, pada perdagangan Selasa (5/12), ditutup menguat 0,1%. Namun secara keseluruhan, penurunan IHSG yang terjadi sebelumnya dia katakan memang wajar terjadi.

Berdasarkan chart musiman IHSG, indeks pada tahun 2008, 2013, dan 2018 menunjukkan pergerakan yang surut, di mana itu merupakan satu tahun sebelum pemilu.

Baca juga: IHSG Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia dan Global

"Berdasarkan psikologis market, sebelum Pemilu itu kondisi politik masih belum stabil. Sehingga pasar masih menerka-nerka pada setiap pasangan Capres-cawapres. Pasar pun belum melihat arah kebijakannya mereka, pro ke pasar dan bisnis atau tidak, dan sektor mana yang akan diuntungkan," kata Ike.

Periode sebelum debat capres-cawapres, sebelum pasar mengetahui arah kebijakan dari mereka, memang membuat pasar saham turun.

Saat ini, Indonesia memiliki tiga pasang capres-cawapres, yaitu Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud MD, dan Anies-Muhaimin. Artinya probabilitasnya masih belum diketahui bagaimana arah kebijakan mereka.

Beberapa survei, kata Ike, menunjukkan bahwa ada beberapa pihak yang semakin ke sini, elektabilitasnya menunjukkan kemungkinan cukup satu putaran pemilu.

"Mau satu putaran atau dua putaran, jawabannya satu putaran lebih baik dibandingkan dengan dua putaran. Apabila terjadi dua putaran, kondisi politik Indonesia akan tidak stabil untuk waktu yang lebih lama," kata Ike.

Sebelum pemilu, kondisi ekonomi dan saham memang akan fluktuatif karena pasar masih menerka-nerka kebijakan yang akan datang, baik terkait perombakan dan lainnya. Semakin cepat Pemilu selesai, semakin cepat kebijakan bisa stabil, dan semakin baik ke pasar saham.

Beberapa tanggal debat capres-cawapres yaitu pada 12, dan 22 Desember 2023, lalu 7 dan 21 Januari 2024, kemudian 4 Februari 2024 menjadi diwaspadai oleh pelaku pasar dan investor.

"Setelah itu baru akan terlihat apakah para calon ini pro market, pebisnis, sektor riil atau tidak. Kemudian baru bisa dinilai mana yang lebih disukai pasar atau tidak," kata Ike. (Try/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat