visitaaponce.com

Pelaku Pasar Memanfaatkan Momentum Window Dressing

Pelaku Pasar Memanfaatkan Momentum Window Dressing
Layar informasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/7).(MI/ADAM DWI)

ANOMALI musiman jelang akhir tahun akan memberikan katalis positif bagi pasar saham Indonesia. Pelaku pasar memanfaatkan momentum window dressing sehingga ini akan mendorong pasar keuangan Indonesia berada di dalam momentum positif dalam menyambut bulan terakhir perdagangan tahun ini.

"Pasar memanfaatkan momentum window dressing, dimana secara tidak langsung membuat harga saham-saham unggulan mengalami kenaikan," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (5/12).

Window dressing merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempercantik laporan keuangan dengan cara memanipulasi laporan keuangan untuk terlihat lebih baik sebelum dipublikasikan.

Begitu juga dengan manajer investasi yang berupaya meningkatkan nilai saham perusahaan sehingga penutupan kinerja akhir tahun terlihat baik.

"Menariknya tindakan ini dilakukan oleh manajer investasi di seluruh dunia, akibatnya indeks harga saham bergerak naik," kata Nico.

Baca juga:

Mind ID Kuasai 34% Saham Vale, Transaksi Divestasi Tuntas di 2024

BBCA akan Bagikan Dividen Interim Rp5,23 Triliun

Window dressing menjadi unik karena biasanya terjadi ketika menjelang tutup buku atau pada kuartal akhir tahun. Oleh karenanya, di setiap akhir tahun atau Desember merupakan bulan yang paling dinanti oleh investor.

Dengan adanya tendensi dari para pelaku pasar maupun perusahaan untuk memperbaiki laporan keuangan, maka biasanya harga saham akan sangat terapresiasi saat momen window dressing.

Beberapa emiten yang melakukan investasi di perusahaan lain yang listing di bursa juga akan mendapatkan keuntungan dari window dressing.

"Untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal, pelaku pasar juga dapat memperhatikan saham-saham yang mengalami uptrend, likuiditas perdagangan saham yang baik, valuasi yang murah, prospek perusahaan yang mumpuni, dan emiten-emiten yang dikoleksi oleh fund manager sebagai portfolionya," kata Nico. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat