visitaaponce.com

Penyempurnaan i-Pubers Terus Dapat Dukungan

Penyempurnaan i-Pubers Terus Dapat Dukungan
Petani bertransaksi menggunakan i-pubers.(MI/HO)

PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menyempurnakan aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) sebagai komitmen untuk meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi. Hal itu disampaikan Senior Project Manager Advokasi Publik Pupuk Indonesia, Yana Nurahmad Haerudin, saat menjadi pembicara dalam Webinar "Transformasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi: i-Pubers" yang diselenggarakan media Sinar Tani, Rabu (6/12).

Yana menyampaikan bahwa i-Pubers merupakan hasil "perkawinan" antara t-Pubers (Tebus Pupuk Bersubsidi) yang dimiliki Kementan dengan aplikasi REKAN dari Pupuk Indonesia. Aplikasi itu mengintegrasikan data penerima pupuk subsidi di e-alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia. 

"Aplikasi ini dipakai kios untuk menginput data penyaluran pupuk bersubsidi secara digital," tandasnya.

Baca juga: Pemerintah Berkukuh Hilangkan Diskriminasi Kelapa Sawit

Saat ini, i-Pubers telah diimplementasikan di Provinsi Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Rinciannya, di 3.140 kios atau 12% dari total kios yang dimiliki Pupuk Indonesia di seluruh pelosok negeri sebanyak 26.400. 

"Pada Juli 2023, Kementan meminta dilakukan piloting i-Pubers, kemudian, pada September, Pupuk Indonesia telah melakukan perluasan. Melalui pengintegrasian ini lebih menjamin penyaluran pupuk bersubsidi lebih tepat sasaran," ujarnya.

Dalam implementasinya, Yana menyebutkan, secara umum, i-Pubers telah beroperasi dengan baik di enam provinsi tersebut. Namun, ia juga tidak memungkiri secara nasional masih ada sekitar 819 blankspot atau hanya sekitar 3% sampai 4% dari total kios. 

Baca juga: Wapres: Banyak Cara agar Produksi Pertanian Tetap Tinggi

Adapun solusinya, bisa melakukan transaksi penyaluran di luar titik kios. Selain itu, Pupuk Indonesia juga telah dibantu operator seluler dengan melakukan upgrade jaringan.

"Kami bersama Kementan terus melakukan penyempurnaan agar aplikasi i-Pubers ini bisa diterapkan dengan optimal, menjadikan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi semakin baik. Pupuk bersubsidi dapat diterima petani sesuai dengan regulasi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Yana.

Menurutnya, mekanisme penebusan pupuk bersubsidi menggunakan i-Pubers menjadi jauh lebih mudah. Petani cukup datang dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kios nanti akan melakukan input jumlah transaksi penebusan, dan petani menandatangani bukti transaksi pada i-Pubers. 

"Pada saat transaksi, KTP milik petani dan pupuk yang ditebus nanti difoto oleh kios melalui i-Pubers yang sudah dilengkapi dengan teknologi Geotagging. Teknologi ini bisa memberikan informasi tambahan seperti lokasi geografis, dan nama tempat transaksi," ujar Yana.

Adapun manfaat yang diperoleh, tambah Yana, antara lain adanya digitalisasi proses penebusan dan dokumen administrasi penebusan pupuk bersubsidi lebih teratur. Kemudian, aplikasi ini memberikan kemampuan untuk menelusuri penyaluran pupuk bersubsidi di tingkat kios dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Selain itu akan mempermudah kontrol stok produk secara real-time.

Sementara perwakilan dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Yanti Ermawati yang juga menjadi pembicara menyampaikan bahwa pengembangan aplikasi i-Pubers ini merupakan upaya agar penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan sasaran.

"Pupuk bersubsidi ini menjangkau 5.931 kecamatan di seluruh Indonesia. Untuk memastikan pupuk bersubsidi betul-betul sampai ke sana, mau tidak mau harus ada aplikasi yang bisa menghimpun hingga bukti-bukti transaksinya. Kami mencoba dengan Pupuk Indonesia. Melalui uji coba ini, kendala-kendala yang muncul bisa dicarikan solusi," ujar Erma.

Ia mengungkapkan, i-Pubers ini akan dikembangkan untuk rencana pemerintah pada bantuan langsung, yang akan ditransfer uangnya kepada petani penerima bantuan, dan kita akan terus melakukan perbaikan aplikasi untuk menyesuaikan dengan rencana tersebut,” pungkas Yanti. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat