CEO Bisa Ekspor Klaim Hilirisasi Buat Gen Z Bisa Kantongi Ratusan Juta per Bulan
![CEO Bisa Ekspor Klaim Hilirisasi Buat Gen Z Bisa Kantongi Ratusan Juta per Bulan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/158494c4b8f0d8a2b83d55877ccae765.jpg)
CEO Bisa Ekspor, Julio Ekspor, mengatakan bahwa generasi muda tidak harus alergi dengan istilah hilirisasi. Dia bahkan menyebut generasi Z dan milenial bisa mengantongi minimal Rp200 juta per bulan jika benar-benar serius menggeluti hilirisasi.
Konsep hilirisasi sendiri menjelaskan seputar proses atau strategi suatu negara untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas yang dimiliki. Istilah ini disebut oleh pemerintah sebagai cara paling ampuh mewujudkan Indonesia maju, karena menghindari kegiatan ekspor barang mentah (raw material) yang dinilai kurang memberikan keuntungan.
“Sayangnya banyak anak muda yang berpikir hilirisasi itu proyek besar pemerintah, atau hanya bisa dilakukan oleh elite, nilainya juga harus triliunan. Padahal, hilirisasi konsepnya sangat sederhana dan bagian dari keseharian yang kita hadapi,” kata Julio dalam diskusi Media Center Indonesia Maju di Jakarta, Senin (11/12).
Baca juga : Mahfud: Anak-Anak Muda Perlu Bangun Optimisme Menyongsong Masa Depan
Pemuda 28 tahun itu kemudian bercerita bagaimana ia melakukan hilirisasi dari serabut dan batok kelapa yang tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Julio memulai aktivitas bisnisnya dari menawarkan arang yang dibuat sendiri dari batok kelapa kepada tukang sate. Lambat laun, Julio menyadari bahwa menjual arang ternyata tidak memberikan keuntungan besar.
Setelah berselancar di internet untuk mencari nilai tambah dari batok kelapa, Julio memberanikan diri untuk membuat briket. Dia pun memanfaatkan platform media sosial, seperti Facebook hingga LinkedIn, untuk memasarkan produk buatannya kepada perusahaan asing.
Baca juga : Karakter Tak Berjarak Buat Erick Thohir Disukai Milenial dan Gen Z
“Dari sana aku berkembang sampai punya pabrik. Lalu aku punya pemikiran kalau ini (hilirisasi) gak boleh diadopsi aku sendiri. Akhirnya aku melakukan edukasi di masyarakat, terus mendirikan komunitas Bisa Ekspor,” ujar Julio, yang sudah menekuni dunia ekspor sejak usia 18 tahun.
Komunitas Bisa Ekspor, yang kini beranggotakan 1,3 juta orang dari Generasi Z, menjadi platform bagi Julio untuk mendekatkan anak muda dengan hilirisasi. Kini, Bisa Ekspor setiap bulannya mampu mengekspor 2.000 kontainer dengan nilai mencapai Rp400 miliar per bulan.
“Sudah ada 4.000 orang yang melakukan ekspor dari keseluruhan anggota. Success rate-nya 0,3 persen memang masih kecil, karena masih ada 99,7 persen anggota yang belum ekspor. Tapi, dari 1 orang yang melakukan ekspor, minimal dia bisa dapat Rp200 juta per bulan,” beber Julio.
Baca juga : Jadi Caleg PPP, Ini Strategi Gusti Ega Rangkul Anak Muda
Selain memberikan nilai tambah secara ekonomis, hilirisasi juga bisa memperkuat daya tahan sosial masyarakat. Oleh sebab itu, Julio mendorong pemerintah untuk meramu kebijakan hilirisasi yang ramah bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
“Paradigma terjajah itu masih melekat di daerah dan anak muda, sehingga mereka hanya kepikiran untuk tanam dan jual, karena memang menjual barang mentah lebih mudah daripada barang jadi. Dengan hilirisasi, misal ada orang asing masuk, mereka bisa menolak (mengekspor barang mentah), mereka bisa lebih resisten,” tutur Julio.
Ihwal kebijakan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyadari masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi dari peraturan hilirisasi. Kendati begitu, dia menegaskan bahwa hilirisasi tidak boleh dihentikan.
Baca juga : Eks Mendag Lutfi Sebut Program Hilirisasi Bikin China-Eropa Waspada
“Masih ada kekurangan dalam hilirisasi, setuju. Ini baru berapa tahun kok kita bangun, baru 4-5 tahun dalam rangka mewujudkan undang-undang. Yang namanya kita kayak bayi baru 5 tahun, jatuh bangun itu biasa lah," kata Bahlil pada forum yang sama. (RO/Z-7)
Terkini Lainnya
Film Dokumenter ‘Yang Tak Pernah Hilang’ Angkat Kisah Dua Mahasiswa yang Diculik pada 1998
Kondisi Hukum Indonesia makin tidak Baik-Baik Saja
Pemain Timnas Witan Sulaeman Ajak Anak Muda Daftar Haji
Putusan MA Dinilai Beri Kesempatan Anak Muda Jadi Pemimpin
Menkominfo Apresiasi Kemenangan JaWAra Internet Sehat di Ajang WSIS Prizes 2024
Aturan Batas Minimal Usia Capim KPK Dinggap Batasi Keterlibatan Anak Muda
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Ini Alasan Kopi Indonesia Mulai Mendunia
Perang Calon Wakil Dinilai Bisa Membuat Atmosfer Pilkada Jatim Lebih Kompetitif
Dear Gen Z, Ini Tiga Aspek Penting Pengembangan Diri dalam Karier
Gen Z Sering Pakai Bahasa Inggris, Ini Plus Minusnya
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap