visitaaponce.com

Tantangan Ekonomi Indonesia di 2024 Dinilai Lebih Tinggi

Tantangan Ekonomi Indonesia di 2024 Dinilai Lebih Tinggi
Tahun 2024 itu Indonesia akan dihadapkan pada tantangan dan risiko baik dari sisi domestik maupun global yang lebih tinggi dari 2023.(Freepik)

TANTANGAN dan risiko yang dihadapi perekonomian Indonesia pada 2024 dinilai akan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik dunia dapat memengaruhi kinerja perekonomian dalam negeri. Itu juga dibarengi dengan ketidakpastian imbas transisi politik di Tanah Air yang dapat mengganggu kinerja investasi.

Demikian disampaikan Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teuku Riefky saat ditanya mengenai potensi dan risiko yang mungkin terjadi di 2024.

“Tahun 2024 itu kita memang akan dihadapkan pada tantangan dan risiko baik dari sisi domestik maupun global yang lebih tinggi dari 2023. Lalu kemudian ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 yang juga kemungkinan akan lebih rendah dari 2023,” ujarnya, Minggu (14/1).

Baca juga: CORE: Anies Baswedan Miliki Visi Misi Perekonomian yang Paling Realistis

Kadin DKI Nilai Ketiga Capres Miliki Program dan Strategi untuk Mengembangkan Dunia Usaha Indonesia

Faktor eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global, pelemahan permintaan pasar global, hingga peningkatan tensi geopolitik dunia disebut bakal menjadi faktor eksternal yang sulit untuk dikontrol oleh pemerintah Indonesia.

Sementara dari sisi domestik, masalah stabilitas ekonomi di masa transisi politik dan stabilitas harga pangan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Karenanya, kata Riefky, upaya untuk menjaga stabilitas perekonomian di dalam negeri menjadi mutlak dilakukan oleh pengambil kebijakan.

Baca juga: Industri Penjualan Langsung Perlu Bertransformasi di Era Digital

Pemerintah juga diharapkan cermat melihat peluang yang ada. Salah satunya adalah potensi dampak positif penyelenggaraan pemilu terhadap perekonomian. “Kita tahu ada potensi boosting di 2024 ini dari adanya pemilu karena uang beredar akan meningkat. Ini perlu dioptimalisasi oleh pemerintah agar multiplier yang terjadi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat,” tutur Riefky.

Tantangan, risiko, dan peluang itu menurutnya akan mewarnai kondisi perekonomian dalam negeri tahun ini. Itu menurut Riefky sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis oleh Bank Dunia baru-baru ini.

Lembaga internasional tersebut memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh melambat tahun ini di angka 4,9%, lebih rendah dari prakiraan pertumbuhan 2023 sebesar 5%. Ramalan Bank Dunia itu juga berada di bawah target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah di angka 5,2%.

Dalam laporan Global Economics Prospect (GEP), Bank Dunia menyebutkan pelemahan ekonomi Indonesia itu sejalan dengan pelambatan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Timur dan Pasifik yang turut mewarnai pelambatan ekonomi global. Pelambatan ekonomi Tiongkok menjadi satu dari sekian banyak faktor pelambatan ekonomi tersebut. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat