visitaaponce.com

Airlangga Hartarto Akui Ada Pemotongan Anggaran untuk Bansos

Airlangga Hartarto Akui Ada Pemotongan Anggaran untuk Bansos
Menko Perekonomian Arilangga Hartarto saat mengecek penyaluran BLT El Nino(MI/Adam Dwi)

PEMERINTAH baru saja melakukan pemblokiran anggaran belanja kementerian/lembaga sebesar Rp50,14 triliun di tahun 2024, melalui kebijakan automatic adjustment.

Automatic adjustment adalah mengalihkan sejumlah anggaran belanja di kementerian/lembaga yang tidak prioritas ke prioritas.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan dana yang terkumpul dari kebijakan automatic adjustment akan digunakan untuk mempertebal anggaran bantuan sosial (bansos) dan subsidi pupuk.

Baca juga : Ambisi Jokowi Menangkan Gibran, Naikkan Gaji ASN hingga Tingkatkan Anggaran Bansos

"Nanti itu (sumber dana untuk bansos Rp600 ribu dan subsidi pupuk) tekniknya ada macam-macam. Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) akan menyelesaikan, salah satunya automatic adjustment," kata Airlangga di Jakarta, Senin (5/2).

Airlangga juga mengatakan anggaran untuk subsidi pupuk perlu ditambah karena Indonesia sudah memasuki musim tanam.

"Kemarin dengan dana yang ada Rp26 triliun itu hanya mencakup 5,7 juta petani. Kita harus menambahkannya untuk 2,5 juta petani dan subsidi pupuk tidak boleh lambat. Sehingga Presiden Jokowi sepakat untuk menyetujui ditambahkan subsidi Rp14 triliun," kata Airlangga.

Baca juga : Rachmat Gobel Terus Gelorakan Edukasi Politik Bermoral

Kebijakan tentang pemblokiran anggaran tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-1082/MK.02/2023 tentang Automatic Adjustment Belanja Kementerian/Lembaga TA 2024. Sehingga, masing-masing K/L mesti menyisihkan 5 persen dari total anggaran untuk dialihkan.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Surjantoro membenarkan hal itu. Menurutnya, kebijakan automatic adjustment dilakukan untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi di tahun ini.

“Sesuai arahan Presiden saat penyerahan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) tentang automatic adjustment tahun 2024, saat ini kondisi geopolitik global yang dinamis berpotensi mempengaruhi perekonomian dunia, sehingga perlu diantisipasi potensi atau kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di tahun 2024," kata Deni melalui keterangannya, Jumat (2/2). (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat