Impor Beras Jutaan Ton di Awal Tahun Dianggap Tak Wajar
![Impor Beras Jutaan Ton di Awal Tahun Dianggap Tak Wajar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/7cbb32807e16dd58d7ab14fcd8d8edc7.jpg)
PENGAMAT pertanian dari Center of Reform on Economic (Core) Eliza Mardian berpendapat ada yang tidak wajar dari langkah pemerintah yang mengimpor jutaan ton beras di awal tahun. Menurutnya, jika tujuan impor beras untuk menutupi kebutuhan dari kekurangan produksi dalam negeri, mestinya pembelian beras dari luar negeri dilakukan setelah panen raya yang diperkirakan terjadi pada akhir Maret hingga awal April mendatang.
"Betul, tidak wajar. Untuk apa impor jika sebentar lagi kita akan panen? Maret itu akan mulai panen. Distribusi berasnya kemana selama ini? Ini kan yang mesti ditelusuri," tegasnya saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (20/2).
Eliza menuding ada yang tidak beres dengan tata kelola perberasan nasional di tahun politik. Berdasarkan catatannya, stok beras nasional di awal tahun 2024 mencapai 6,71 juta ton. Dengan rata-rata kebutuhan konsumsi beras nasional sebesar 2,5 juta ton per bulan, stok awal beras nasional tersebut seharusnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga panen raya di bulan depan.
Baca juga : Awal 2024, RI Impor Beras 1 Juta Ton dari Thailand-Pakistan
Namun, akibat kebijakan pemerintah yang masif mengucurkan bantuan sosial (bansos) pangan menjelang pencoblosan Pemilu 2024, membuat stok cadangan beras pemerintah (CBP) kian menipis. Eliza mengendus ada permasalahan pada distribusi beras.
"Stok beras yang ada seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga masa panen raya. Namun, narasi yang beredar adalah kelangkaan, defisit," ungkapnya.
"Padahal kalau mengacu kepada data awal stok beras itu tidak demikian. Berarti, ada masalah dalam hal penyaluran. Tata kelola pangan kita karut marut, kian kronis, tapi belum juga dibenahi," tegas pengamat Core.
Baca juga : Pemerintah bakal Impor 2 Juta Ton Beras Tahun Ini
Eliza pun meminta kepada pemerintah untuk melakukan importasi beras dengan terukur. Pasalnya, dengan penambahan stok beras menjelang panen raya, dikhawatirkan menyebabkan harga gabah anjlok.
Dihubungi terpisah, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan per Jumat (16/2), realisasi volume impor beras sebesar 326 ribu ton. Kemudian, sebanyak 670 ribuan ton lebih beras masih dalam pengiriman atau berada di kapal.
"Yang 670 ribuan ton beras itu akan sampai pada 23 Maret 2024. Jadi, ini masih bergerak terus," katanya saat dikonfirmasi Media Indonesia.
Baca juga : Harga Beras Melambung, Gagal Panen dan Pemilu jadi Pemicunya
Ketut menerangkan pemerintah telah memutuskan akan mengimpor 3,6 juta ton beras di tahun ini. Ia menyebut tujuan dibukanya keran impor beras di awal tahun untuk menekan harga beras, karena pasokan dalam negeri yang terbatas. Produksi beras pada Januari dan Februari diperkirakan menipis lantaran masa tanam padi yang mundur dari Oktober dan November 2023 ke Desember akibat El Nino.
Selain itu, keputusan importasi beras sebagai antisipasi untuk gagal panen di sejumlah wilayah Indonesia.
"Kita sulit memprediksi cuaca sekarang, kalau hujan deras dan angin kencang bisa gagal panen. Impor jalan terus, tapi ketika panen raya kita tahan dulu (impornya)," pungkasnya.
Baca juga : Kepala Bapanas Bantah Politisasi Bantuan Pangan
(Z-9)
Terkini Lainnya
Produksi Beras belum Pulih Jelang Kemarau, Pengamat: Tidak Ada Jalan Lain Pemerintah Selain Impor Beras
Produk Sagu dan Singkong Bangka Diekspor ke Tiongkok dan Jepang
Stok Beras di Gudang Bulog Melimpah, Capai 1,4 Juta Ton
Pertanian Organik untuk Meningkatkan Produktivitas
1 Juta Ton Beras Impor Masuk Tahun Ini
Realisasi Impor Beras di 2024 Baru 1 Juta Ton
Kepala Bapanas Pastikan Pangan yang Beredar di Pasaran dalam Kondisi Aman
Ombudsman Temukan Data Penerima Bantuan Pangan belum Termutakhirkan
Soal Demurrage Beras Impor, Pakar Hukum: KPK Harus Periksa Bapanas dan Bulog
Pemerintah Perpanjang Program Bansos Beras hingga Desember, Jadi 2 Bulan Sekali
Pemerintah Bangun Sinergi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan lewat Kios Pangan
Meksi Tidak Sampai Desember, Bapanas Pastikan Bantuan Pangan Beras Berlanjut
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap