Qantas Laporkan Penurunan Laba, Namun Reputasi Bangkit di Bawah Kepemimpinan Baru
QANTAS melaporkan penurunan laba bersih paruh tahun pada Kamis, tetapi mengatakan reputasinya telah membaik di bawah pimpinan baru setelah mengalami tekanan sejak pandemi Covid-19.
Meskipun laba menurun, maskapai yang berusia 103 tahun itu mengatakan kepuasan pelanggan telah meningkat saat melaporkan hasil pertamanya di bawah kepemimpinan baru, Vanessa Hudson.
Pendahulunya, veteran Qantas Alan Joyce, pensiun lebih awal pada September ketika maskapai yang pernah disukai ini mendapat kritik berkepanjangan atas layanannya, kenaikan harga tiket yang signifikan, dan perlakuan terhadap staf.
Baca juga : Keuntungan Kuartal II United Airlines Naik Tiga Kali Lipat
"Kami tahu bahwa jutaan Australia mengandalkan kami dan kami mendengar umpan balik mereka dengan jelas," kata Hudson.
"Banyak pekerjaan yang sedang dilakukan untuk meningkatkan tingkat layanan kami, dan tanda-tanda awalnya sangat positif," kata CEO ini.
"Tingkat kepuasan pelanggan kami telah pulih dengan kuat sejak Desember dan kami memiliki lebih banyak perbaikan layanan dan produk dalam pipa," lanjutnya.
Baca juga : Nvidia Catat Laba US$12,3 Miliar Kuartalan Berkat Permintaan Chip AI
Qantas mengatakan laba bersihnya turun 13,2% tahun-ke-tahun menjadi AU$869 juta (US$570 juta) dalam enam bulan hingga 31 Desember.
Pendapatan naik 12,3% menjadi AU$11,1 miliar, demikian disampaikan.
Namun, biaya keseluruhan naik, terdorong sebagian oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk bahan bakar, operasi pesawat, dan gaji.
Baca juga : Smart Aviation Melangkah Maju dalam Penerbangan dan Modifikasi Cuaca di Indonesia
Qantas mengatakan permintaan perjalanan kuat, dipimpin oleh sektor rekreasi tetapi dengan perjalanan bisnis kini mendekati tingkat pra-Covid-19.
Tarif telah turun lebih dari 10% dari puncak akhir 2022.
Qantas mengatakan melihat "permintaan kuat" di seluruh bisnisnya.
Baca juga : Komisi VI Apresiasi Kinerja Apik BNI di Sepanjang 2023
Unit pendapatan diperkirakan akan tetap stabil dalam operasi domestik dan terus normalisasi untuk penerbangan internasional seiring dengan ekspansi kapasitas pasar, demikian disampaikan.
Kapasitas kursi dalam operasi internasional Qantas sekarang mencapai 90% dari tingkat pra-pandemi, kata maskapai ini, naik 25% dari tahun sebelumnya.
Sehari sebelum mengumumkan hasilnya, Qantas menunjuk eksekutif korporat John Mullen sebagai ketua dewan yang baru mulai 1 Juli.
Dia akan menggantikan Richard Goyder, yang mengundurkan diri karena tekanan dari pemegang saham yang mencari pembaharuan di dewan direksi maskapai tersebut. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Etihad Airways Luncurkan Penerbangan Langsung Rute Abu Dhabi-Bali
Pelemahan Rupiah Bebani Industri Penerbangan
Anda Menderita Penyakit Jantung Koroner? Periksa Kesehatan Sebelum Naik Pesawat
Garuda Indonesia Mulai Laksanakan Penerbangan Kepulangan Jemaah Haji
Celebi Aviation Resmi Beroperasi di Indonesia
Garuda Klaim Rampungkan Penerbangan Haji Embarkasi Lombok Tepat Waktu
PT JIEP Gelar RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2023
Colorpak Indonesia Bagikan Dividen Rp39,28 Miliar
Produsen Kacang-Kacangan Bersiap Melepas 20 Persen Saham di Bursa Efek Indonesia
BRI Kembali Dinobatkan sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia dalam Daftar Forbes Global 2000 Tahun 2024
Pertamina Raih Laba Rp72 Triliun di Tahun 2023
Jaya Ancol Alami Penurunan Pendapatan pada Kuartal I 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap