Harga Minyak Diprediksi Lanjutkan Kenaikan Efek Konflik Timur Tengah
HARGA minyak hari ini menunjukkan tren kenaikan berkelanjutan. Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, walaupun belum ada tanda pembalikan yang signifikan, tren harga masih mengarah ke peningkatan.
Beberapa faktor yang memengaruhi prediksi ini termasuk konflik di Timur Tengah dan masalah internal, seperti konflik di Texas, yang terus berlanjut. Salah satu faktor yang memainkan peran penting dalam tren kenaikan harga ialah konflik di Timur Tengah.
Konflik antara Iran dan kapal Inggris di sekitar Laut Merah menciptakan ketegangan yang masih berlanjut. "Selain itu, ketidakstabilan antara Israel dan Hamas memberikan dampak signifikan pada pasar minyak dengan ketegangan yang masih tinggi dalam konflik tersebut," kata Fischer, Rabu (28/2).
Baca juga : Harga Minyak Dunia akan Turun Akibat Konflik Texas
Konflik di Texas, wilayah AS, juga menjadi faktor yang memengaruhi harga minyak. Situasi konflik yang belum terselesaikan di sana menyebabkan ketidakpastian terkait produksi minyak dapat menyebabkan keterbatasan pasokan dan kenaikan harga.
Dalam pandangannya, Fischer menyebutkan secara keseluruhan tren pasar masih menunjukkan kenaikan tanpa tanda-tanda pembalikan yang signifikan. Hal ini memberikan peluang bagi para investor untuk memanfaatkan kondisi pasar saat ini.
Dari rangkuman harga minyak hari ini, harga minyak mentah untuk penyerahan April diperdagangkan pada US$78,64 per barel atau meningkat 1,37%. Minyak mentah kemungkinan akan mendapat support pada US$75,84 dan resistance pada US$78,96.
Di New York Mercantile Exchange, harga minyak Brent untuk penyerahan Mei naik 0,94% dan diperdagangkan pada US$82,44 per barel. Selain itu, spread antara kontrak minyak Brent dan minyak mentah berada pada US$3,80 per barel.
Meskipun terdapat faktor-faktor yang mendukung kenaikan harga, Fischer menggarisbawahi bahwa prediksi untuk harga minyak hari ini menunjukkan kelanjutan tren kenaikan. "Faktor geopolitik di Timur Tengah dan ketidakpastian di Texas menjadi pendorong utama dalam meningkatkannya harga minyak," kata Fischer. (Z-2)
Terkini Lainnya
Pilpres Iran Tanpa Pemenang
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Iran Nyatakan Israel Pecundang Terbesar Jika Perangi Hizbullah
Houthi Luncurkan Rudal ke Kapal Dagang di Teluk Aden
6 Kandidat Siap Bertarung dalam Pemilihan Presiden Iran
Intelijen Iran Tangkap Mata-Mata Israel
Houthi Yaman Serang Kapal Milik Yunani di Laut Merah
IMF Setujui Dana Talangan US$820 Juta bagi Mesir
AS Klaim Tembak 4 Drone Pemberontak Yaman di Laut Merah
Militer Amerika Serikat Hancurkan Drone Houthi di Laut Merah
AS Balas Serangan Rudal Militan Houthi di Yaman
Inflasi masih Kaku akan Pertahankan Suku Bunga Zona Euro
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap