visitaaponce.com

ASEAN dan India Diprediksi Jadi Pusat Ekonomi Global, Dampaknya Apa Untuk Indonesia

ASEAN dan India Diprediksi Jadi Pusat Ekonomi Global, Dampaknya Apa Untuk Indonesia?
ASEAN dan India diprediksi jadi pusat pertumbuhan ekonomi global(MI/Susanto)

KAWASAN ASEAN dan India diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global berkat peningkatan perdagangan dan investasi antara keduanya. Sebagai salah satu negara ASEAN dan memiliki pengaruh besar ekonomi di India, World Trade Centers Association (WTCA) mendukung Indonesia ambil peluang investasi.

Total perdagangan ASEAN-India pada 2022 meningkat sebesar 23,4 persen sebesar USD 113 miliar dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) dari India ke ASEAN mencapai USD 681 juta pada 2022.

Managing Director dari World Trade Center di Bengaluru, Chennai, dan Kochi menjelaskan, AIFTA telah mengakselerasi perdagangan di sektor pertanian, perikanan, kehutanan, jasa, energi, teknologi, transportasi, manufaktur, dan masih banyak lagi. Di sisi investasi, India memiliki target sebagai pusat manufaktur dunia sehingga banyak perusahaan global telah berinvestasi. 

Baca juga : Indonesia Europe Investment Summit 2023 Dorong Kemitraan Dunia Usaha RI dan Eropa

“Melalui AIFTA, kerjasama antara ASEAN dan India tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka pintu investasi yang lebih luas dan berkelanjutan bagi kedua kawasan," ujarnya.

World Trade Centers Association (WTCA) dengan jaringan bisnis di 91 negara, menyoroti potensi tersebut. WTCA berkomitmen untuk membuka kesempatan perdagangan dan investasi bagi pelaku bisnis di ASEAN-India, sejalan dengan perjanjian ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA). Sejak 2010, AIFTA telah mengurangi hambatan perdagangan ASEAN dan India dengan penghilangan tarif untuk 75% barang, mengizinkan faktur barang pihak ketiga, dan mengizinkan kumulasi regional atas penggunaan bahan baku produksi.

Lebih lanjut, India merupakan mitra dagang terbesar ke-4 bagi ASEAN, sekaligus menjadi negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Indonesia. Hal ini didorong oleh faktor demografis, letak geografis, dan potensi industri.  WTCA yang memiliki lebih dari 300 anggota pengembang real estate, bisnis, dan komunitas di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengajak pengusaha Indonesia untuk melihat peluang perdagangan dan investasi yang menguntungkan di kedua kawasan.

Baca juga : Bahas Peningkatan Perdagangan dan Investasi Kedua Negara, Menko Airlangga Terima Kunjungan Dubes India

Pada 2023, Indonesia meraih surplus perdagangan terbesar dari India dengan nilai USD 14,1 miliar dari total nilai perdagangan USD 32,7 miliar, yang didominasi dari produk non-migas. Hal ini menjadikan India sebagai tujuan ekspor non migas terbesar Indonesia jika dibandingkan negara AIFTA lainnya.   

WTCA Vice President of Asia Pacific Scott Wang menjelaskan, komitmen WTCA dalam mendorong kemajuan bisnis anggotanya melalui berbagai penyelenggaraan forum bisnis dunia dan pelatihan. WTCA berencana memperluas jaringan keanggotaan global hingga mencapai 500 anggota dalam satu dekade ke depan untuk mendukung pertumbuhan dan keberhasilan bisnis di seluruh dunia.

“Kami melihat peluang investasi dan perdagangan Indonesia dan India semakin terbuka. Untuk itu, kami mengajak pengusaha Indonesia untuk bergabung dalam Global Business Forum (GBF) WTCA ke-54 yang akan digelar pada 3-6 Maret 2024 di Bengaluru, India. Acara ini akan menjadi forum yang inklusif bagi para investor dunia untuk berbagi ide dan peluang bisnis di sektor industri penerbangan, pangan, otomotif, bioteknologi, pendidikan, dan IT,” ujar Wang.
 
GBF 2024 akan dihadiri oleh lebih dari 200 perwakilan anggota WTC, business leader, pemerintah, dan organisasi internasional dari berbagai belahan dunia. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat