visitaaponce.com

IHSG Awal Maret Ditutup Melemah

IHSG Awal Maret Ditutup Melemah
Pergerakan saham-saham yang terpampang pada layar elektronik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/2).(MI/SUSANTO)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/3) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 4,20 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.311,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,03 poin atau 0,21 persen ke posisi 987,89.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Baca juga : IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.229.532 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,52 miliar lembar saham senilai Rp10,75 triliun. Sebanyak 231 saham naik, 285 saham menurun, dan 242 tidak bergerak nilainya.

"Bursa regional Asia menguat seiring dengan sikap pelaku pasar yang merespon laporan ekonomi Amerika Serikat (AS), di mana Personal Consumption Expenditure (PCE) Index meningkat 0,3 persen month to month (mtm) pada Januari 2024, sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 0,3 persen," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas seperti dilansir dari Antara.

Data PCE Index tersebut membuat pelaku pasar semakin berspekulasi bahwa bank sentral AS The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada Juni 2024.

Baca juga : IHSG Rabu 28 Februari Dibuka Menguat

Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostik menyebut bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga acuannya pada musim panas ini, sedangkan Presiden Fed New York John Williams memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga acuannya pada akhir tahun di tengah menurunnya inflasi dan perekonomian yang sehat.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Februari 2024 sebesar 0,37 persen (mtm), atau lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya 0,04 persen.

Secara tahunan, inflasi pada Februari 2024 tercatat sebesar 2,75 persen year on year (yoy), atau masih berada dalam kisaran target pemerintah yang sebesar 1,5 sampai 3,5 persen. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat