visitaaponce.com

Pengembangan IKN Bisa Tiru Sejong City, Mengapa Ini Alasannya

Pengembangan IKN Bisa Tiru Sejong City, Mengapa? Ini Alasannya
Pengembangan Sejong City Korea Selatan(Ilustrasi)

Pengembangan Sejong City sebagai ibu kota definitif kedua Korea Selatan bisa ditiru dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam masa 17 tahun pengembangan, kini Sejong City telah memiliki bangunan megah dengan teknologi canggih, smart and green building.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar mengungkapkan, sejak ground breaking pada 2007 silam, Sejong City m telah menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Pembangunan Sejong City menempati lahan seluas 7.000 hektare yang dibangun untuk mengurai kepadatan di Ibu Kota Seoul. 

“Dalam waktu singkat Sejong City dihuni 303.289 penduduk atau 60% dari total populasi yang direncanakan,” ucap Arvin, saat dihubungi usai melakukan study banding ke Sejong City belum lama ini.

Baca juga : Indonesia Kumpulkan Bukti terkait Tuduhan Pencurian Teknologi Korea Selatan

Arvin mengatakan, studi banding itu telah membuka mata pengembang anggota REI DKI Jakarta terkait peluang pengembangan proyek sejenis yakni Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur. Pemerintah saat ini tengah gencar mendorong pengembangan proyek IKN. 

Mengutip data Korea National Agency for Administrative City Construction (NAACC) per akhir 2023 lalu, Sejong City telah menyedot anggaran 130 miliar dollar AS atau setara 81% dari total investasi yang direncanakan yakni 170 miliar dollar AS. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan 127 ribu unit rumah dari total 200 ribu hunian (setara 64%).
 
Direktur Jenderal Perencanaan dan Pengembangan Korea NAACC Hyungwook Choi mengatakan, tahapan pembangunan Kota Sejong kini sudah memasuki tahun ke-17 dari total 23 tahun yang direncanakan. Pengembangan Kota Sejong merupakan kolaborasi sejumlah institusi. Proyek kota baru ini mendapat dukungan sepenuhnya dari lembaga Komite Administrasi Kota, kebijakan pemerintah, Ministry of Interior and Safety (MoIS), dan Pemerintah Kota Sejong.
 
“Selain NAACC, pengembangan Kota Sejong juga melibatkan Komite Konstruksi Kota Administratif, dan Korea Land and Housing Corporation,” papar Choi.

Adapun, penghuni yang tinggal di Sejong City  merupakan pekerja di 44 instansi pemerintahan serta 16 lembaga riset yang didanai oleh negara. 

Terpisah, Corporate Director PT Intiland Development Tbk Theresia Rustandi yang ikut dalam rombongan itu mengutarakan pendapat senada. Menurutnya, pembangunan Sejong City bisa diterapkan dalam pengembangan IKN. 

“Kita bisa belajar banyak dari Sejong City. Kota Administrasi Sejong City dibangun untuk mengantisipasi kepadatan Seoul. IKN bisa meniru tahapan pengembangan Sejong City. Mulai dari tahap awal pembangunan, pembentukan pemerintahan, relokasi pegawai pemerintahan pusat, hingga Sejong City kini menjadi kota mandiri. Sejong terus berkembang menjadi kota yang lebih lengkap dengan segala sistem dan infrastruktur penunjangnya. Pengembangan Sejong menjadi best practice yang bisa diterapkan di IKN," ungkap Theresia. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat