visitaaponce.com

Antusiasme Pasar Modal Tinggi, 123 Antrean Penawaran Umum

Antusiasme Pasar Modal Tinggi, 123 Antrean Penawaran Umum
Pekerja melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024).(Antara/Akbar Nugroho Gumay)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mencatat pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 masih melanjutkan tren penguatan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) sampai periode tersebut menguat 0,22% (ytd) ke level 7288,81.

Nilai kapitalisasi pasar modal tercatat sebesar Rp11.692 triliun atau naik 0,15% (ytd) serta membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 28,28 triliun (ytd). "Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pasar saham tercatat Rp10,98 triliun (ytd)," kata Inarno, pada konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bulanan Maret 2024, Jakarta, Selasa (2/4).

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi menguat 1,14% (ytd) ke level 378,88. Sementara itu pada industri pengelolaan investasi, nilai asset under management (AUM) pengelolaan investasi per 27 Maret 2024 tercatat sebesar Rp818,17 triliun atau turun 0,80% (ytd).

Baca juga : Juni 2023, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp154 Triliun

Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp 488,73 triliun. Ini turun 2,54% (ytd) dan net redemption sebesar Rp29,95 triliun pada Maret 2024.

Antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat. Tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp48 triliun dengan emiten baru tercatat sebesar 15 emiten hingga 28 Maret 2024. "Masih terdapat 123 pipe line penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp59,68 triliun," kata Inarno.

Di sisi lain, pada bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 sampai dengan 28 Maret 2024 tercatat 53 pengguna jasa yang mendapatkan izin. Total volume sebesar 571.000 ton CO2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp35,3 miliar.

Baca juga : Menjelang Akhir Tahun, Moduit Ajak Investor Tetap Optimistis 

Rinciannya, nilai transaksi 27,89% di pasar reguler, 19,76% di pasar negosiasi, dan 52,35% di pasar lelang. "Ke depan potensi bursa karbon masih sangat besar, mengingat terdapat 3.546 pendaftar yang tercatat dii sistem registry nasional pengendalian perubahan iklim (SRNPPI) dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan," kata Inarno.

Dalam rangka penegakan hukum di bidang pasar modal, selama 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di kepada 45 pihak. Sanksi administratif berupa denda sebesar Rp17,27 miliar, 13 perintah tertulis, 1 pembekuan izin perseorangan, dan 1 pencabutan izin orang perseorangan.

Lalu OJK juga mengenakan 2 peringatan tertulis serta mengenakan sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan dengan nilai Rp15,74 miliar kepada 179 pelaku jasa keuangan di pasar modal. "OJK juga memberikan 25 peringatan tertulis atas keterlambatan penyampaian laporan serta mengenakan dua sanksi administratif berupa peringatan tertulis atas selain keterlambatan," kata Inarno. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat