visitaaponce.com

Pergerakan Ekonomi selama Mudik Lebaran Diperkirakan Rp385 Triliun

Pergerakan Ekonomi selama Mudik Lebaran Diperkirakan Rp385 Triliun
Penumpang antre memasuki gerbong kereta api eksekutif Argo Dwipangga jurusan Gambir-Solo Balapan di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (7/4).(MI/Usman Iskandar)

STAF Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar melaporkan bahwa pergerakan ekonomi selama libur Lebaran memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian dalam negeri. Hal ini didukung oleh pergerakan manusia yang diperkirakan berjumlah 193 juta orang pada mudik Lebaran tahun ini. Diproyeksikan pergerakan ekonomi selama musim Lebaran akan mencapai sekitar Rp380 triliun.

"Artinya dalam kurun waktu selama liburan panjang Lebaran, katakanlah per kepala mereka spend Rp2 juta selama musim mudik, ada potensi sekitar Rp384 triliun yang menggerakkan perekonomian di Indonesia pada mudik Lebaran," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4).

Faktor utama yang mendorong pergerakan ekonomi selama libur Lebaran ialah ketersediaan transportasi umum dan infrastruktur pendukung. Ketersediaan bus, kereta api, dan pesawat terbang menjadi faktor penting dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat. 

Baca juga : Belasan Ribu Pemudik dan Wisatawan Diprediksi Menyeberang ke Karimunjawa saat Libur Lebaran

Selain itu, jaringan jalan yang luas dan terhubung dengan baik di berbagai wilayah, seperti Jawa, Sumatra, dan pulau lain, juga menjadi pendorong utama pergerakan masyarakat. Hal ini, kata dia, akan memicu minat masyarakat berwisata.

"Ini membuat masyarakat berkeinginan melakukan pergerakan, bukan saja mudik, tetapi juga bertamasya dan berkunjung ke daerah lain. Misalnya melalui sektor food and beverage, sektor hotel, wisata," ujarnya.

Dengan perputaran uang yang terjadi, hal ini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ini tentu menjadi momentum pembenahan sektor ekonomi daerah pascapandemi covid-19. 

"Dampaknya ke daerah sangat luar biasa terutama di daerah-daerah ya ini kan musim libur yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan perputaran uang ini tidak hanya di Pulau Jawa tetapi di seluruh pulau di Indonesia," kata Zaki.

Di sisi lain, kenaikan tiket harga transportasi umum selama musim mudik ini diperkirakan tidak berpengaruh besar terhadap inflasi. Pasalnya, ini akan tertutup dengan masifnya pergerakan dan spending masyarakat selama Lebaran. "Memang ada dampak terhadap inflasi karena kenaikan tersebut, tetapi masih bisa tertutupi dengan pergerakan manusia," tutup dia. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat