Pergerakan Ekonomi selama Mudik Lebaran Diperkirakan Rp385 Triliun
![Pergerakan Ekonomi selama Mudik Lebaran Diperkirakan Rp385 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/3db0bd59e16dfbcad68f9bae9eb09fd0.jpg)
STAF Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar melaporkan bahwa pergerakan ekonomi selama libur Lebaran memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian dalam negeri. Hal ini didukung oleh pergerakan manusia yang diperkirakan berjumlah 193 juta orang pada mudik Lebaran tahun ini. Diproyeksikan pergerakan ekonomi selama musim Lebaran akan mencapai sekitar Rp380 triliun.
"Artinya dalam kurun waktu selama liburan panjang Lebaran, katakanlah per kepala mereka spend Rp2 juta selama musim mudik, ada potensi sekitar Rp384 triliun yang menggerakkan perekonomian di Indonesia pada mudik Lebaran," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4).
Faktor utama yang mendorong pergerakan ekonomi selama libur Lebaran ialah ketersediaan transportasi umum dan infrastruktur pendukung. Ketersediaan bus, kereta api, dan pesawat terbang menjadi faktor penting dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat.
Baca juga : Belasan Ribu Pemudik dan Wisatawan Diprediksi Menyeberang ke Karimunjawa saat Libur Lebaran
Selain itu, jaringan jalan yang luas dan terhubung dengan baik di berbagai wilayah, seperti Jawa, Sumatra, dan pulau lain, juga menjadi pendorong utama pergerakan masyarakat. Hal ini, kata dia, akan memicu minat masyarakat berwisata.
"Ini membuat masyarakat berkeinginan melakukan pergerakan, bukan saja mudik, tetapi juga bertamasya dan berkunjung ke daerah lain. Misalnya melalui sektor food and beverage, sektor hotel, wisata," ujarnya.
Dengan perputaran uang yang terjadi, hal ini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ini tentu menjadi momentum pembenahan sektor ekonomi daerah pascapandemi covid-19.
"Dampaknya ke daerah sangat luar biasa terutama di daerah-daerah ya ini kan musim libur yang sangat luar biasa. Mudah-mudahan perputaran uang ini tidak hanya di Pulau Jawa tetapi di seluruh pulau di Indonesia," kata Zaki.
Di sisi lain, kenaikan tiket harga transportasi umum selama musim mudik ini diperkirakan tidak berpengaruh besar terhadap inflasi. Pasalnya, ini akan tertutup dengan masifnya pergerakan dan spending masyarakat selama Lebaran. "Memang ada dampak terhadap inflasi karena kenaikan tersebut, tetapi masih bisa tertutupi dengan pergerakan manusia," tutup dia. (Z-2)
Terkini Lainnya
Penumpang KAI Puncak Arus Balik Libur Idul Adha Capai 39 Ribu
Ombudsman Beberkan Karut Marut Program Mudik Gratis
Survei: 86,5 Persen Pemudik Puas atas Kinerja Polantas Selama Mudik Lebaran 2024
Survei: 73,9 Persen Publik Puas atas Pelaksanaan Mudik 2024
Presiden Apresiasi Penanganan Mudik Tahun 2024 Berjalan Baik
Program Mudik Gratis Bermasalah dan Harus Dibenahi
Ombudsman: Marak Calo hingga Penipuan Tikel Kapal saat Mudik Lebaran 2024
Survei: 89 Persen Pemudik Puas Soal Pengaturan Lalu Lintas Selama Mudik
Survei: Pemilih Prabowo-Gibran Paling Puas dengan Pelaksanaan Mudik 2024
Layanan Mudik Memuaskan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap