Ekspor Batu Bara RI ke Tiongkok Melempem
![Ekspor Batu Bara RI ke Tiongkok Melempem](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/70620cd1e0e71d3282e0c1557ed8ab03.jpg)
KETUA Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara (Aspebindo) Anggawira mengungkapkan saat ini permintaan batu bara dari Indonesia ke Tiongkok melandai alias tidak mengalami lonjakan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tiongkok disebut melakukan kontrol atas penggunaan batu bara dengan tidak melakukan pembelian secara besar-besaran, karena memiliki persediaan batu bara yang mencukupi di wilayah pesisir.
"Tiongkok mempunyai strategi inventory yang mana punya fungsi kontrol soal ketersediaan batu bara. Saya lihat saat ini permintaan (ekspor batu bara) landai saja dan fluktuasi (permintaan) batu bara tidak seheboh tahun sebelumnya," ujar Anggawira di Jakarta, Selasa malam (24/4).
Baca juga : Tiongkok Masih Menjadi Negara Tujuan Utama Ekspor Batu Bara KPC
Ia menuturkan kondisi saat ini berbeda saat Tiongkok meningkatkan impor batu bara menyusul adanya krisis energi di 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara Indonesia sempat melonjak hingga 168,39% pada September 2021 dibandingkan Agustus 2021. Tujuan utama ekspor komoditas tersebut ke Tiongkok dan India.
Namun, pada kuartal I 2024, BPS mencatat nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok anjlok 16,24% dibandingkan Januari-Maret 2023. Batu bara menjadi salah satu komoditas yang mendorong adanya penurunan ekspor nonmigas tersebut.
"Tiongkok sempat kebobolan soal (impor) batu bara. Tapi, dengan adanya strategi inventory itu mereka bisa tarik ulur soal (pembelian) batu bara," terang Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) itu.
Baca juga : Tiongkok dan India Timbun Stok, Permintaan Batu Bara akan Melambat
Peningkatan Nilai Tambah Batu Bara
Anggawira kemudian mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan ketersediaan komoditas batu bara. Bukan hanya untuk keperluan pembangkit listrik, tapi memperhatikan ketersediaan substitusi batu bara guna meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut. Salah satunya menjalankan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) yang fungsinya menjadi pengganti elpiji.
"Pemerintah harus mendorong pemanfaatan batu bara, bukan hanya sebagai bahan bakar pembangkit tapi ada proses-proses lain seperti gasifikasi. Hal ini agar beban subsidi elpiji kita tidak semakin tinggi," jelas Anggawira.
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan beberapa komoditas yang berkontribusi pada penurunan kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok pada kuartal I 2024. Di antaranya bahan bakar mineral terutama batu bara (HS27), minyak dan lemak hewan nabati utamanya crude palm oil (CPO) (HS15), dan besi baja (HS72).
Baca juga : ESDM: Suntikan Dana Transisi Energi Masih Tersendat-sendat
"Jika dibandingkan triwulan pertama 2024 dengan triwulan keempat 2023, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok itu turun 21,20%," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, dikutip Rabu (24/4).
Mengutip data BPS, secara keseluruhan nilai ekspor batu bara Indonesia pada Maret 2024 tercatat sebesar US$2,56 miliar atau setara Rp41,34 triliun (kurs Rp16.152). Angka itu anjlok 1,13% dibandingkan Februari 2024 yang mencapai US$2,59 miliar atau setara Rp41,8 triliun dan menurun 28,49% secara year on year (yoy) dibandingkan Maret 2023.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Peningkatan Nilai Tambah Batu Bara
Produk Hortikultura Dalam Negeri Didorong Bisa Bersaing Secara Global
Aturan Terbaru Lobster Menarik Investor Tiongkok ke Indonesia
Ekspor Perdana UMKM ke Jepang Senilai Rp550 Juta, Bea Cukai Bogor Berikan Asistensi
KirimAja dan Aprindo Kolaborasi Perkuat Jaringan Logistik
Indonesia Miner: Perpanjangan Ekspor, Pemerintah Dukung Industri Tambang
Bea Cukai Yogyakarta Fasilitasi Ekspor Pakaian Jadi ke Jerman
G7 Peringatkan Dukungan Tiongkok kepada Rusia dalam Perang Ukraine
Gelegar Wayang Potehi Jombang di Majelis Umum UNESCO
Bitcoin Dinilai Aset yang Lebih Tahan Gelojak Ekonomi
Nilai Ekspor Sarang Burung Walet ke Tiongkok Alami Peningkatan
Tubuh Fit Wajah Cantik dengan Akupuntur
Pasutri di Medan Tertangkap Mengoperasikan Pabrik Ekstasi Rumahan, Bahan Baku Dibeli dari Tiongkok
Slogan Gizi untuk Rakyat
Kurban dan Sinergi Kebangsaan
Apakah Dokter Asing merupakan Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan?
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Dari Kebangkitan Menuju Keadilan: Membangun Kesetaraan di Rumah Tangga
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap