visitaaponce.com

Ekonomi Jakarta Kuartal I Tumbuh di Bawah Angka Nasional

Ekonomi Jakarta Kuartal I Tumbuh di Bawah Angka Nasional
Kereta MRT melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (6/5/2024).(MI/AGUNG WIBOWO)

BADAN Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi di Jakarta pada triwulan I 2024 sebesar 4,78% terhadap tahun sebelumnya pada triwulan I 2023. Namun, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal I tahun ini masih lebih rendah dibanding angka nasional sebesar 5,11% di kuartal I 2024 secara tahunan atau year on year (yoy).

"Pertumbuhan ekonomi Jakarta triwulan I 2024 terjadi di hampir seluruh lapangan usaha," kata Plt Kepala BPS DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi dalam keterangan tertulis, Senin (6/5). Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 dari sisi produksi yang tertinggi tercatat pada lapangan usaha bidang administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 14,16%.

Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 30,30%. Pertumbuhan tertinggi kedua dicapai oleh pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit (PKLNPRT) sebesar 19,70% seiring dengan meningkatnya aktivitas partai politik, lembaga keagamaan, dan organisasi masyarakat. "Peningkatan kinerja PKLNPRT juga tercermin dari meningkatnya jumlah pelanggan dan kWh listrik terjual kategori sosial," ungkap Dwi.

Baca juga : Sri Mulyani Nilai Ekonomi Indonesia 2023 Tumbuh Berkualitas

Lebih lanjut, Dwi menyebut ekonomi Jakarta triwulan I 2024 tumbuh sebesar 0,65% dibandingkan triwulan IV 2023 (q-to-q). Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,86%.

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit (PKLNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 3,81%. "Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi hanya pada dua komponen yaitu PKLNPRT sebesar 3,81% dan PKRT 0,08%," ujarnya.

Struktur ekonomi Jakarta triwulan I 2024 didominasi oleh lapangan usaha perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 17,91%. Sementara dari sisi pengeluaran, proporsi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 61,87%. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat