Agresif Tapi Prudent, Bank Mandiri Catat Realisasi Kredit Kuartal I 2024 Naik 19,1
![Agresif Tapi Prudent, Bank Mandiri Catat Realisasi Kredit Kuartal I 2024 Naik 19,1%](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/49b383a66552e49c29c855582e73e91d.jpg)
BANK Mandiri berhasil membuktikan ketahanan dan adaptabilitasnya dalam kondisi pasar yang volatil di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global. Hal ini tecermin dari kemampuan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1% secara year on year (YoY).
Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4% pada akhir Maret 2024. Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, pertumbuhan tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.
“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (30/4).
Baca juga : Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp1.435 Triliun
Tercatat, rasio nonperforming loan (NPL) Gross bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,02% per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7%.
Di samping itu, Bank Mandiri juga sangat prudent dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit, tecermin dari coverage ratio bank only yang berada di level 368%.
Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga tecermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang terjaga di level rendah yakni 0,99% per akhir Maret 2024.
Baca juga : Fitch Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia
“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami akan melanjutkan strategi yang telah kami jalankan selama beberapa tahun terakhir yaitu penguatan core competence Bank Mandiri di segmen wholesale dan meningkatkan pertumbuhan segmen retail dengan pendekatan value chain yang berbasis ekosistem serta fokus pada sektor unggulan di wilayah Indonesia,” jelas Darmawan.
Selaras dengan implementasi strategi bisnis yang konsisten disertai dengan optimalisasi channel digital, Bank Mandiri pun berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp12,7 triliun di kuartal I 2024, tumbuh 1,13% secara YoY.
Darmawan menjelaskan, pertumbuhan kinerja keuangan tersebut juga didorong oleh serangkaian inovasi dan strategi digital Bank Mandiri.
Baca juga : BPR Bangkrut di Awal Tahun, Ini Penyebabnya Menurut Pengamat Perbankan
Salah satunya melalui Super App Livin’ by Mandiri yang telah mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I 2024. Ini meningkat 41,7% secara YoY dengan pengguna mencapai 24,4 juta, melesat 40% secara YoY.
Adapun, nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal I 2024 telah menembus Rp921 triliun yang juga tumbuh 27,4% bila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu.
Kehadiran Livin’ by Mandiri, lanjut Darmawan, telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan non bunga perseroan. Ini tecermin dari fee based income (FBI) Livin’ by Mandiri sebesar Rp557 miliar atau naik 25,5% secara YoY.
Baca juga : PTK Dapat Fasilitas Kredit Rp279,27 Miliar dari Bank Mandiri
Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, secara konsisten telah berhasil menjadi market leader untuk transaksi wholesale digital dengan mengelola Rp4.773 triliun transaksi hingga kuartal I 2024.
Optimalisasi digital pun berkontribusi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai 13% YoY dari Rp1.391 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1.572 triliun di kuartal I 2024.
Lewat digitalisasi serta optimalisasi layanan yang menyeluruh kepada nasabah, rasio dana murah CASA bank only Bank Mandiri kini telah menyentuh 79,4% per Maret 2024, naik 22 bps secara YoY.
Selain mencatat performa keuangan yang positif, sebagai agent of development Bank Mandiri juga terus berkomitmen untuk berkontribusi mendukung ekosistem berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan dengan penerapan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola atau environmental, social and governance (ESG).
Antara lain dengan memberikan akses keuangan kepada 6,2 juta masyarakat per Maret 2024, termasuk di antaranya yang tak terlayani atau underserved . (S-1)
Terkini Lainnya
Pangsa Pasar Pembiayaan Kendaraan Besar, Perbankan Dituntut Berinovasi
BI: Kebijakan RPLN untuk Memperkuat Pengelolaan Dana Luar Negeri
Pertahankan Suku Bunga, Pengamat: BI Bersikap Hati-hati
Bank NTT Bantu Petani dan Buruh Dapat Pembiayaan Mudah
Risiko Kredit Bermasalah Segmen UMKM Meningkat
Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Pemilikan Lapak di Pasar Banjaran
Pemerintah Tegaskan Fiskal Indonesia Aman
Gobel: Badai PHK Akibat Hati tak Hadir
Tiga Pendekatan Pencegahan Kejahatan Judi Online
Kemensos Bantah Adanya Pejabat Eselon I Kementerian yang Terima Bansos
Rupiah Melemah, Airlangga: Fundamen Ekonomi Indonesia Kuat
Diberikan HPL Seluas 1.550 Hektar, Ekonomi Masyarakat Poso Diharapkan Meningkat
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap