visitaaponce.com

Pertahankan Suku Bunga, Pengamat BI Bersikap Hati-hati

Pertahankan Suku Bunga, Pengamat: BI Bersikap Hati-hati
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021).(ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A)

PENGAMAT perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menilai keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,25% pada Juni 2024, sebagai sikap hati-hati menjaga stabilitas makroekonomi, termasuk nilai tukar rupiah. Kurs rupiah terus melemah di kisaran Rp16.450 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Dengan mempertahankan suku bunga acuan, ini menunjukkan kehati-hatian dan keseimbangan dalam menjaga stabilitas makroekonomi," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (20/6).

Selain mendukung stabilitas rupiah, mempertahankan suku bunga acuan dianggap dapat menarik kembali aliran modal asing, serta dapat meredam inflasi tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Baca juga : Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5%

"Dengan suku bunga yang tinggi membantu mengendalikan inflasi dengan memperlambat pertumbuhan uang beredar," terangnya.

Namun di satu sisi, dengan terus mempertahankan suku bunga dapat memperlambat pertumbuhan kredit atau pembiayaan. Hal ini berpotensi menghambat investasi dan konsumsi. Arianto menyebut kelangsungan bisnis yang terpengaruh seperti sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, antara lain di bidang properti dan otomotif.

"Sedangkan sektor usaha lain seerti makanan, minuman dan farmasi/kesehatan tidak terpengaruh signifikan terhadap dampak suku bunga," terangnya.

Menurutnya, penting bagi pelaku bisnis untuk terus memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter BI untuk dapat menyusun strategi bisnis yang tepat. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat