Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5
![Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5%](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/04/55847591bb7760dac8c5d6a6faac7e6d.jpg)
RAPAT Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%. Lalu, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
Artinya, ini kedua kalinya Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,5%. Tepatnya sejak diturunkan pada Februari 2021, dari sebelumnya sebesar 3,75% pada Januari 2021.
"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Meski, perkiraan inflasi tetap rendah," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/4).
Baca juga: Jaga Nilai Tukar Rupiah, BI Perlu Tahan Suku Bunga
Inflasi tetap rendah sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. Adapun inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2021 tercatat sebesar 0,08% (mtm) atau 1,37% (yoy).
"Inflasi inti tetap rendah sejalan dengan pengaruh permintaan domestik yang belum kuat. Berikut, stabilitas nilai tukar yang terjaga dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target," imbuh Perry.
Baca juga: Sri Mulyani Optimis akan Lahir 500 Ribu Eksportir Baru
Selanjutnya, inflasi kelompok volatile food tetap terkendali, walau mengalami kenaikan seiring faktor cuaca. Inflasi kelompok administered prices juga tetap rendah, sejalan dengan tidak adanya perubahan tarif jalan tol dan tarif angkutan udara.
Adapun inflasi pada 2021 diperkirakan tetap terkendali dalam target, yakni 3% plus minus 1%. Ke depan, Bank Sentral berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI dan TPID), untuk mengendalikan inflasi IHK sesuai kisaran target.
"Koordinasi dengan pemerintah termasuk untuk mengendalikan inflasi pada Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1442 H," pungkasnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup Menguat Lewati 6.900
Rupiah Melemah Tertekan Kemungkinan The Fed Tahan Suku Bunga
Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
Bitcoin Lesu Didorong Perubahan Outlook Suku Bunga AS
Sri Mulyani Laporkan Kondisi Ekonomi ke Presiden Jokowi
Buat Malu Keluarga Cendana, Alasan Soedrajad Djiwandono Dipecat Jadi Gubernur BI
Mantan Gubernur BI Nilai Fluktuasi Rupiah Wajar
BI: Proyek Nexus Lancarkan Sistem Pembayaran Antarnegara
BI Sumbar Dorong Peningkatan Transaksi melalui KPPD
3 Strategi untuk Perkuat Pembiayaan UMKM
OJK Harapkan Ada Penurunan Rasio Kredit Macet Perbankan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap