Ekonom Surplus Dagang 4 Tahun belum Tentu Sehat
![Ekonom: Surplus Dagang 4 Tahun belum Tentu Sehat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/f451a13f2ee5ca352e5ef7ec361e1c12.jpg)
DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, surplus neraca dagang tak selalu berdampak langsung pada kondisi perekonomian. Apalagi jika surplus tersebut terjadi karena penurunan kinerja baik dari sisi ekspor maupun impor.
“Tidak bisa hanya melihat dari surplusnya saja. Karena surplus itu bisa sehat dan kurang sehat, bergantung dari bagaimana struktur atau faktor penyebabnya. Itu sehat jika faktor pendorongnya adalah dari peningkatan ekspor, sementara kalau yang terjadi akhir-akhir ini bukan terjadi karena peningkatan ekspor, ekspor justru turun, bisa surplus karena impor turun lebih tajam,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (15/5).
Kondisi penurunan ekspor dan impor itu, kata Faisal, menggambarkan ada permasalahan yang terjadi, baik dari sisi eksternal maupun internal. Penurunan impor secara dalam juga tak serta merta patut disyukuri. Bisa jadi, itu disebabkan oleh lemahnya permintaan, baik dari dalam dan luar negeri, sehingga industri pengolahan tak mengimpor bahan baku/penolong.
Baca juga : Neraca Perdagangan RI Surplus Selama 27 Bulan
Faisal memperkirakan kinerja perdagangan akan terus mengalami penyusutan selama tidak ada gebrakan yang mendukung dari pemerintah. Aktivitas ekspor disebut masih akan terus melemah dalam beberapa bulan ke depan. Itu karena 24% ekspor Indonesia dilakukan ke Tiongkok. Sementara perekonomian Negeri Tirai Bambu sedang melemah.
Besarnya porsi ekspor ke Tiongkok itu membuat Indonesia banyak menggantungkan kinerjanya pada keadaan Negeri Panda. Mestinya, kata Faisal, pemerintah bisa segera membuka pasar perdagangan baru, alih-alih terus mengandalkan Tiongkok sebagai pasar utama.
“Kalau kita makin bergantung pada pasar Tiongkok, sementara mereka sedang melambat, maka akan berdampak pula pada kinerja ekspor kita. oleh karena itu harus banyak mendorong di luar Tiongkok. Dan itu perlu waktu untuk melihat hasilnya. Jadi, mungkin masih akan ada surplus dalam beberapa bulan mendatang, tetapi itu pasti akan makin tipis, terutama karena faktor global,” jelasnya.
Baca juga : Neraca Dagang Oktober 2023 Catatkan Surplus US$3,48 Miliar
Lebih jauh, Faisal mengungkapkan, konsistensi surplus dagang selama 4 tahun juga tak serta merta dapat mendongkrak posisi cadangan devisa Indonesia. Pasalnya tak semua devisa dari kegiatan hasil ekspor itu ditempatkan di sistem keuangan dalam negeri.
Karenanya, pengambil kebijakan bersama Bank Indonesia terus meramu kebijakan untuk mendorong eksportir memarkir devisa hasil eskpor (DHE) di dalam negeri. Selain itu, cadangan devisa juga dipengaruhi oleh kondisi neraca perdagangan jasa. Tak seperti barang, neraca perdagangan jasa disebut Faisal tak memiliki performa yang cukup baik.
“Neraca jasa kita itu defisit dan itu memengaruhi penerimaan cadangan devisa. Lalu ada pembayaran utang, repatriasi, sering kali naik turun cadangan devisa itu dipengaruhi oleh aliran modal masuk, utang masuk atau sebaliknya, utang dibayar, terutama yang berdenominasi dolar. Belakangan ini yang paling kuat adalah cadangan devisa digunakan untuk menstabilkan rupiah yang mengalami tekanan,” pungkasnya. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Neraca Dagang Oktober 2023 Catatkan Surplus US$3,48 Miliar
Neraca Dagang Indonesia Catatkan Surplus 40 Bulan Beruntun
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Komitmen Terpercaya agar Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan
Presiden Jokowi Gelar Sidang Kabinet Bahas Perekonomian Terbaru
Memasuki Pekan Kedua, Jakarta Fair telah Dikunjungi Lebih dari 1 Juta Orang
Pemerintah Pastikan akan Berpihak ke Industri TPT
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap