visitaaponce.com

Aprindo Iuran Tapera bisa Menurunkan Daya Beli Masyarakat

Aprindo: Iuran Tapera bisa Menurunkan Daya Beli Masyarakat
Foto udara pembangunan rumah bersubsidi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan(ANTARA FOTO/Arnas Padda)

KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey mengatakan bahwa iuran tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang nantinya memotong gaji karyawan 2,5 persen akan menurunkan daya beli masyarakat.

"Karena perhitungannya adalah berapapun yang dipotong pasti mengurangi belanja, teori sederhana lah. Pengurangan belanja, konsumsi turun. Konsumsi turun, artinya growth of economy juga akan turun," kata Roy di Jakarta pada Senin (3/6).

Roy menyebut bahwa, saat ini iuran Tapera perlu dikaji lebih lanjut dan tidak dibebankan ke masyarakat di momentum saat ini yang mana kondisi saat geopolitik di dunia belum selesai.

Baca juga : Kenaikan BI Rate Tak Berdampak pada Sektor Properti Asal Perbankan Jaga Hal Ini 

"Ini harga minyak sudah naik US$2 dollar. Dari US$83 sekarang US$85 per barel. Kalau naik terus itu berkorelasi dengan (harga) minyak kita. Karena minyak kita ini kan kilangnya di luar, jadi kita harus mengikuti (harga) minyak luar. Masih ada defisit supply chain selingga harga bahan pokok masih fluktuasi naik," ungkapnya.

Beban-beban yang terjadi itu, lanjut dia, akan mengurangi daya beli masyarakat. Di sisi lain, Roy mengingatkan bahwa BI rate saat ini masih di angka yang tinggi yaitu 6,25 persen.

"Ini berpengaruh pada suku bunga pinjaman kita, KPR, cicilan motor mobil. Makanya kita bilang BI rate jangan konstan di angka itu, setiap 3 bulan dikaji lah BI Rate itu. Karena kalau BI Rate naik, bunga juga naik, karena kewajiban deposito/tabungan pasti naik. Dan itu akan mengeluarkan tambahan biaya dan mengurangi daya beli," pungkasnya. (Fal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat