visitaaponce.com

Mandatori B40 Dapat Hemat Devisa hingga Rp244 Triliun

Mandatori B40 Dapat Hemat Devisa hingga Rp244 Triliun
Pegawai mempersiapkan kendaraan berbahan bakar B40 sebelum uji jalan di Jakarta, Rabu (27/7/2022).(Antara/Akbar Nugroho Gumay)

DIREKTUR Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institue (PASPI) Tungkot Sipayung meramalkan program mandatori penerapan campuran biodiesel 40% dengan minyak solar atau B40 dapat menghemat devisa negara. Hemat devisa itu bisa hingga US$15 miliar atau sekitar Rp244 triliun (kurs Rp16.273).

Sejak 2004, Indonesia menjadi net importir minyak fosil. Dengan peningkatan biodiesel, Indonesia perlahan mulai mengurangi ketergantungan impor fosil dan digantikan dengan unsur nabati lewat mandatori biodiesel. Meningkatnya konsumsi biodiesel domestik tercatat mengurangi ketergantungan penggunaan impor solar dari 41% di 2011 menjadi 18% di 2023.

Dalam data yang dipaparkan Tungkot, penghematan devisa impor solar mengalami peningkatan dari Rp3,7 triliun di 2018 menjadi Rp121,5 triliun di 2023 dengan penerapan B35. "Kalau mandatori biodiesel ini naik menjadi B40 bisa menghemat devisa sekitar US$13 miliar-US$15 miliar (Rp211 triliun-244 triliun). Ini tergantung harga solar internasional," ujarnya dalam diskusi Strategi Meningkatkan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia Melalui Hilirisasi di Jakarta, Kamis (6/6).

Baca juga : Penggerebekan Gudang Solar Curian di Medan Labuhan tidak Libatkan Polisi

Tungkot menyampaikan tujuan peningkatan program biodiesel selain untuk substitusi impor solar juga diperlukan sebagai instrumen stabilitas harga minyak sawit dunia. Pasalnya, Indonesia merupakan produsen minyak sawit atau crude palm oil (CPO) terbesar di dunia dengan menyumbang setidaknya 59% pasokan minyak sawit global.

"Jika tidak dibutuhkan untuk mendongkrak harga internasional, tidak perlu kita paksakan mandatori biodiesel. Namun, kalau harga pasar internasional perlu kita gerakkan, bisa kita terapkan B40," jelasnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menuturkan mandatori B40 akan diterapkan di seluruh sektor pada tahun depan. Pemerintah telah menyelesaikan uji coba penggunaan B40 di sektor otomotif. 

Saat ini pengujian masih tengah dijalankan di sektor alat berat pertambangan, perkeretaapian, kelautan, alat dan mesin pertanian (alsintan). "Kita tunggu hasil uji coba sampai Desember tahun ini. Kita harapkan hasilnya bisa direalisasikan, sehingga tahun depan kita sudah siap semua sektor pemakaian B40," urainya.

Eniya mencatat pemanfaatan biodiesel telah membuahkan hasil signifikan terhadap penurunan impor solar, yakni dari 12,5 juta kiloliter (kl) di 2012 menjadi 3,2 juta kl di 2020. Peningkatan mandatori biodiesel juga disebut dapat memperbaiki defisit neraca perdagangan serta menjaga stabilisasi harga CPO. "Kita upayakan B40 bisa secepat mungkin direalisasikan karena biodiesel ini dapat menjaga harga CPO," pungkasnya. (Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat