visitaaponce.com

Antisipasi Tahun Politik, Kuota Solar Subsidi Ditambah hingga 2 Juta KL

Antisipasi Tahun Politik, Kuota Solar Subsidi Ditambah hingga 2 Juta KL
Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) solar subsidi(Antara)

KEPALA Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengungkapkan tahun depan pihaknya akan melakukan penambahan kuota jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu atau JBT minyak solar hingga dua juta kilo liter (KL) menjadi 19 juta kilo liter (KL).

Ia menerangkan peningkatan konsumsi itu sebagai antisipasi lonjakan permintaan BBM karena aktivitas tahun politik di 2024. Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan alokasi kuota JBT minyak solar sebesar 17 juta KL di 2023.

"Kita sudah antisipasi untuk tahun politik. Di 2024, kuota JBT minyak solar sebesar 19 juta KL. Ada dua juta KL lebih banyak di 2024. Jadi, kuota yang sudah ditetapkan lebih banyak," ungkap Erika saat konferensi pers di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/12).

Baca juga : ESDM Minta Pertamina Jaga Kuota Solar Supaya Tak Langka

Ia menyebut lonjakan konsumsi BBM subsidi sudah terlihat pasca pandemi dengan menggeliatnya aktivitas ekonomi masyarakat. BPH Migas mencatat hingga Kamis, 28 Desember 2023, penyaluran JBT minyak solar sebesar 17,46 juta KL atau secara persentase mencapai 102,69% dari total kuota 17 juta KL yang ditetapkan.

Baca juga : Tahun Politik, Pemerintah tidak akan Naikkan Harga Pertalite-Solar

"Ini kenapa bisa lebih (penyaluran kuota), karena geliat ekonomi kita tumbuh. Kegiatan masyarakat otomatis juga bertambah," ujar Erika.

Untuk di 2024, BPH Migas berupaya agar penyaluran BBM bersubsidi itu tepat sasaran kepada penerima yang telah mendaftar melalui kode QR melalui My Pertamina.

Kepala BPH Migas menambahkan pihaknya bersama aparat akan meningkatkan pengawasan kepada badan usaha, termasuk penyalur untuk mencegah terjadinya kecurangan penyaluran BBM subsidi.

"Penambahan ini bukan berarti akan dihabiskan semua. Kita terus meningkatan pengawasan. Dengan adanya pengendalian di lapangan, pertumbuhan (konsumsi BBM solar) tidak terlalu tinggi," pungkas Erika. (Z-8)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat